Aktivitas Merapi Meningkat, 3 Jalur Evakuasi di Kawasan Lereng Rusak Parah

Ada tiga jalur evakuasi yang kondisinya rusak parah.

Galih Priatmojo
Rabu, 08 Juli 2020 | 07:05 WIB
Aktivitas Merapi Meningkat, 3 Jalur Evakuasi di Kawasan Lereng Rusak Parah
Erupsi Gunung Merapi terlihat dari Kismoyoso, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (21/6). [ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho]

SuaraJogja.id - Peningkatan aktivitas Gunung Merapi mendorong pemerintah Klaten melakukan sidak di sejumlah jalur evakuasi dan shelter pengungsian di lereng gunung. Dari hasil pengecekan ditemukan tiga ruas jalur evakuasi saat ini dalam kondisi rusak parah.

Kerusakan itu seperti di ruas jalur evakuasi di sisi barat. Kerusakan parah ada di ruas jalan antara Tegalmulyo hingga Pasar Surowono, Desa Tlogowatu, Kecamatan Kemalang.

Pada jalur evakuasi sisi tengah kerusakan terjadi di wilayah Dukuh Deles, Desa Sidorejo. Ruas-ruas jalan itu ramai dilintasi truk pengangkut bahan galian golongan C.

Sebagai upaya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana, Pemkab Klaten berencana melakukan perbaikan kerusakan di tiga ruas jalan itu memanfaatkan anggaran pemeliharaan.

Baca Juga:Prakiraan Cuaca Jogja Hari Ini, Rabu 8 Juli 2020

"Anggaran yang disiapkan jadinya senilai Rp2,6 miliar. Pemeliharaan ini menyasar di tiga jalur evakuasi tersebut," kata Sri Mulyani seperti dikutip dari solopos.com - jaringan suara.com, kemarin.

Disamping melakukan pemeliharaan, Mulyani mengatakan masih menunggu kepastian anggaran dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng. Sebelumnya, Pemprov Jateng disebut berencana mengalokasikan anggaran untuk peningkatan jalur evakuasi di wilayah Tegalmulyo.

"Ada rencana Rp14 miliar [bantuan keuangan untuk peningkatan ruas jalan Tegalmulyo-Surowono] dari pemprov. Ini nanti kami koordinasikan dengan Pak Sekda atau Pak Gubernur apakah bisa dilanjutkan atau tidak," katanya.

Sri Mulyani mengatakan meski kondisi jalur evakuasi rusak, warga di wilayah lereng Merapi sudah memiliki jalur-jalur alternatif yang bisa mereka lintasi ketika kondisi darurat atau ketika harus dilakukan pengungsian warga.

"Warga di Tegalmulyo sendiri sudah memiliki jalur alternatif [menuju selter]. Jadi tidak melewati jalur utama. Mereka juga sudah menyiapkan armada-armada yang digunakan untuk mengangkut warga ketika ada pengungsian," jelas Mulyani.

Baca Juga:Mencoba Kabur dari Polisi, Spesialis Jambret di Jogja Dihadiahi Timah Panas

Sementara itu Kabid Bina Marga DPUPR Klaten, Suryanta, mengungkapkan kegiatan pemeliharaan jalan kabupaten menyasar sejumlah ruas seperti ruas Dompol-Kaliwuluh di ruas jalur evakuasi lereng Merapi sisi tengah. Selain itu, ada ruas Kaliwuluh-Deles serta ruas Basin-Mipitan.

Pada jalur evakuasi sisi barat, kegiatan pemeliharaan menyasar ruas jalan Nangsri-Tanjungsari. Sementara, pemeliharaan jalur evakuasi di sisi timur menyasar ruas Surowono-Jatirajeg serta Jiwan-Jatirajeg.

Pemeliharaan yang dimaksud yakni kegiatan penambalan jalan yang rusak.

"Tahun ini untuk kegiatan betonisasi termasuk di jalur evakuasi tidak ada karena semua kegiatan peningkatan jalan digeser untuk Covid-19," jelas dia.

Suryanta mengatakan kegiatan pemeliharaan ruas jalan termasuk pada jalur evakuasi sebagian sudah mulai dikerjakan. Ditargetkan kegiatan pemeliharaan jalan rampung sebelum November.

Kepala Desa Tegalmulyo, Sutarno, mengatakan jarak Desa Tegalmulyo hingga selter pengungsian di Desa Demakijo, Kecamatan Karangnongko sekitar 17 km. Sekitar 5 km ruas jalan tersebut rusak berat.

"Kami sudah menyiapkan jalur alternatif melewati jalan kampung dan desa [hingga menuju selter pengungsian]. Kami sudah berkoordinasi dengan Desa Tlogowatu dan Tangkil terkait jalur alternatif tersebut," tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak