"Ndak apa-apa. Sudah tak niatin kok," katanya.
Selain sebagai guru honorer, kesibukan Pramesi sebelum berangkat ke sekolah rutin setiap pukul 02.00 WIB hingga 05.30 WIB menjadi buruh di pasar Semin. Ia membantu pedagang ikan pindang di pasar tersebut. Baru sekitar pukul 06.30 WIB, ia lantas berangkat ke sekolah usai mempersiapkan segala sesuatu kebutuhan anaknya.
Sebagai orangtua tunggal, Pramesi memang harus banting tulang menghidupi keluarganya. Anaknya yang baru saja diterima di SMKN 1 Ngawen tentu masih membutuhkan biaya yang cukup banyak. Kini meskipun masih kekurangan dan terpaksa tinggal di rumah orangtuanya bersama saudara-saudaranya yang lain, ia tetap merasa bersyukur.
Kontributor : Julianto
Baca Juga:Aksi Nakal Pabrik Tahu Gunungkidul, Diam-Diam Buat Saluran Limbah ke Sungai