Murti menambahkan, para suami mendukung istri sepenuhnya dalam memasang canthelan dan mendorong para anak-anak untuk ikut meletakkan makanan di cantelan yang ada di RT masing-masing.
"Ayo cantelke ayo cantelke. Jadi kan secara tidak langsung juga mengajak anak-anak untuk saling berbagi," ungkap Murti.
Sementara itu, untuk meningkatkan peran masyarakat dalam program tersebut, Murti memiliki teknik khusus agar menarik semakin banyak orang ikut berpartisipasi.
"Karena awal mula sudah mudah, kami menganggap penting para tokoh di dusun ini. Kader PKK dan lainnya, mudah kami ajak. Ternyata sangat efektif mengajak warga," katanya.
Baca Juga:Pasien Anak Positif Covid-19 di Sleman Ada Sebanyak 10 Orang, Mayoritas OTG
Seorang Warga, Yuliana Worowardani mengaku antusias mengetahui adanya program canthelan tersebut. Apalagi, tidak semua warga mampu secara ekonomi, terlebih di masa pandemi, seperti sekarang.
"Entah warga mampu atau tidak mampu, semua mendapat manfaat. Terutama untuk kegiatan sehari-hari dan donatur yang sudah merelakan memberi bantuan. Yang penting setiap hari dapur kami mengepul," tuturnya.
Ia menjelaskan, pandemi membawa hikmah bagi seluruh warga setempat. Mulai dari menguatkan rasa gotong-royong dan persaudaraan
"Banyak yang tidak bisa kerja karena terdampak pandemi. Apalagi freelance, mereka otomatis tidak bisa kerja, pendapatan juga berkurang. Kebutuhan warga tercukupi berkat adanya cantelan," ucapnya.
Kontributor : Uli Febriarni
Baca Juga:Butuh untuk Belajar Anak, Bapak Asal Sleman Nekat Jambret HP di Seyegan