Babat Alas
Selain menceritakan perjalanan panjang Om Wawes dan fenomena dangdut, ada juga tujuan lain dari pembuatan buku "Babat Alas Dangdut Anyar" ini.
"Om Wawes punya penggemar dan usianya sekitar milenal yang seharusnya gemar membaca, melalui buku ini saya berharap bisa menumbuhkan minat baca sekaligus memancing masyarakat untuk membaca buku musik lainnya," ujar Kiki Pea selaku editor buku.
Mengenai pemilihan judul buku, ia mengungkapkan bahwa Om Wawes sebagai yang melakukan 'babat alas' atau membuka jalan untuk pendangdut lainnya.
Baca Juga:Dengan Korean Style, De'Queen Siap Ramaikan Belantika Musik Dangdut
"Om Wawes menurut saya sebagai 'pembabat alas' atau yang membukakan kran untuk musisi dangdut lainnya naik daun dan didengarkan oleh masyarakat," ujar Kiki Pea.
Menurut Kiki Pea, grup band seperti Om Wawes menjadi salah satu pembeda dan bagian dari sejarah fenomena perubahan musik dangdut.
"Jalur yang diambil oleh Om Wawes juga unik karena menggunakan bahasa daerah, tidak seperti Rhoma Irama dan lainnya yang menggunakan bahasa Indonesia, itulah mengapa perlu dibuatkan buku mengenai evolusi dangdut di Yogyakarta khususnya," tukas Kiki.