Hangat Diperbincangan, Film Tilik Tuai Pro dan Kontra dari Warganet

Kebersamaan Dian dengan seorang pria yang diduga mantan suami Bu Lurah menimbulkan persepsi bahwa pendapat Bu Tejo mengenai Dian adalah benar.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Mutiara Rizka Maulina
Jum'at, 21 Agustus 2020 | 19:22 WIB
Hangat Diperbincangan, Film Tilik Tuai Pro dan Kontra dari Warganet
Tokoh Dian di film Tilik - (YouTube/Ravacana Films)

Sejak awal, Bu Tejo sendiri menyebutkan bahwa Bu Lurah sudah tidak memiliki suami, yang mengindikasikan telah terjadinya perpisahan.

Quote film Tilik - (YouTube/Ravacana Films)
Quote film Tilik - (YouTube/Ravacana Films)

Kebersamaan Dian bersama dengan mantan suami Bu Lurah lantas menimbulkan persepsi bahwa pendapat Bu Tejo mengenai Dian sebagai wanita simpanan adalah hal yang benar. Apalagi, tak sedikit warganet yang mengaku mulanya membenci Bu Tejo karena memiliki mulut tajam, tetapi kemudian berubah membenci Dian karena dianggap sebagai perebut suami orang.

Pendapat lainnya menyebutkan, film Tilik berisi mengenai Bu Tejo yang tengah membicarakan keburukan Dian. Sementara, masyarakat setelah melihat film itu menjadi ikut membicarakan Bu Tejo, sehingga Tilik dianggap sukses mengajak orang untuk ikut berpendapat.

Kata produser soal kisah Dian

Baca Juga:Sehari Dua Kali, Kebakaran di Bantul Hanguskan Rumah dan Rumpun Bambu

Bumbu-bumbu cerita yang menyertai film, seperti kisah Dian, yang ternyata banyak dipersepsikan sebagai perebut laki orang alias pelakor, rupanya makin membuat film ini menarik bagi masyarakat.

Padahal, kisah Dian yang ditampilkan di akhir film tersebut menyertakan pesan moral akan kemerdekaan dalam kemandirian, yang seharusnya dimiliki perempuan, tanpa bergantung pada laki-laki.

Elena Rosmeisara, produser film pendek Tilik - (SuaraJogja.id/HO-dok Elena)
Elena Rosmeisara, produser film pendek Tilik - (SuaraJogja.id/HO-dok Elena)

Produser film Tilik, Elena Rosmeisara, saat dihubungi, Kamis (21/8/2020) sore, mengungkapkan, inspirasi tersebut didapat Elena, sutradara Wahyu Agung Saputro, dan penulis naskah Bagus 'Bacep' Sumartono dari ketiga ibu mereka masing-masing, yang merupakan perempuan mandiri di mata anak-anaknya.

Hidup tanpa suami tak membuat ibu ketiganya lemah, melainkan justru menjadi wanita mandiri yang merdeka akan pilihan hidupnya.

"Kami sebenarnya tidak ingin ada stereotype lain dalam film ini tentang pelakor, tapi kembali kami membebaskan interpretasi penonton melihat film. Namun, ada pesan tentang perempuan yang bisa mandiri untuk memilih apa yang diinginkan tanpa embel-embel laki-laki. Dasarnya adalah, produser, penulis, sutradara punya ibu single semua. Meski janda semua, tapi ternyata [ibu kami] bisa hidup tanpa ada laki-laki, dan mereka punya kemerdekaan atas dirinya sendiri," tandasnya.

Baca Juga:Fakta Menarik Karakter Bu Tejo, Tukang Gosip di Film Tilik yang Viral

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak