Kedua, tantangan AMSI saat ini luar biasa, yakni ingin memerangi disinformasi, hoax, dan misinformasi. Kondisi ini juga dihadapi oleh Amerika Serikat.
Ketiga, concern public goods harus kita miliki. Iklan pemerintah di media lokal akan diupayakan tanpa menimbulkan retaliasi. “Kami juga akan lakukan adjustment untuk hadapi disrupsi digital,” kata Sri Mulyani.
Keempat, masyarakat mengharapkan informasi yang tidak kering. Ini membutuhkan perubahan dari policy maker.
“Terkait ini, AMSI bisa menjadi partner untuk menciptakan kejernihan bagi masyarakat. Harus seimbang antara kebebasan berekspresi dan tanggung jawab sosial,” terang Sri Mulyani
Kelima, harus ada partnership dan komunikasi yang kuat untuk membangun ekosistem yang sehat untuk mengisi ruang publik dengan informasi yang baik.
“Kalau sama-sama berjalan, kekuatannya bisa lebih besar, daripada bergerak sendiri-sendiri. Ini penting untuk bisa mengurangi distorsi di ruang publik,” kata Sri Mulyani.
Kongres Ke-dua AMSI sedianya digelar di Surabaya, Jawa Timur. Namun, karena kondisi yang tidak memungkinkan, kongres tersebut akhirnya digelar secara virtual.
Baca Juga:RR 'Kepret' Sri Mulyani Lagi, Sebut Ekonomi Indonesia Sudah Resesi
Turut hadir dalam acara pembukaan Kongres Kedua Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
“Selamat berkongres. Sebenarnya sudah disiapkan tempat. Namun, kami di Jatim tetap tunggu, raker atau rakor,” ujar Khofifah.