Gangguan Pendengaran, Lansia di Prambanan Tewas Tertabrak Kereta Api

"Korban saat itu berjalan dari arah timur di posisi antara jalur perlintasan rel kereta api. Karena ada kereta api Prameks dari arah barat, korban menghindar ke utara."

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Senin, 24 Agustus 2020 | 08:18 WIB
Gangguan Pendengaran, Lansia di Prambanan Tewas Tertabrak Kereta Api
Ilustrasi kereta api melintas. (Suara.com/Ari Purnomo)

SuaraJogja.id - Kecelakaan maut yang menyebabkan seorang lansia tewas tertabrak kereta api terjadi di Prambanan, Sleman, Minggu (23/8/2020) sekitar pukul 09.12 WIB. Dalam kejadian tersebut, korban tewas tertabrak kereta api Argolawu KA-7B Jurusan Solo-Jakarta, tepatnya di lokasi barat pintu perlintasan kereta api km 152 Randusari, Bokoharjo, Prambanan.

Korban, Harto Pawiro, merupakan warga Giricahyo, Purwosari, Gunungkidul. Ia diketahui memiliki pekerjaan sebagai pencari rongsokan.

"Kami sudah periksa dua saksi, menurut keterangan saksi bahwa korban saat itu berjalan dari arah timur di posisi antara jalur perlintasan rel kereta api, karena ada kereta api Prameks dari arah barat korban menghindar ke utara dan menyeberang perlintasan tanpa menghiraukan kereta Argolawu KA-7B Jurusan Solo-jakarta yang melaju kencang dari arah timur," ujar Kasi Humas Polsek Prambanan Aiptu Ahmad Muchlis, Minggu.

Diberitakan HarianJogja.com -- jaringan SuaraJogja.id, saat itu kereta Argolawu KA-7B Jurusan Solo-jakarta melaju kencang dari arah timur seketika menabrak korban dari arah belakang. Korban pun langsung meninggal dunia di lokasi kejadian.

Baca Juga:Pohon Tumbang, Lansia di Sleman Dapat 3 Luka Jahitan

"Korban mengalami luka di antaranya kepala pecah, koyak bagian perut dan usus terburai. Kemudian, patah kedua kaki, sehingga langsung meninggal dunia di lokasi. Korban di evakuasi pihak medis dan saat ini masih berada di RS Bhayangkara," terangnya.

Adapun, keterangan saksi dan warga lainnya menyebutkan bahwa korban memang mengalami kekurangan dalam pendengaran.

"Korban juga mempunyai usaha rongsok atau barang bekas dan tinggal di Randugunting, Tamanmartani, Kalasan, Sleman," imbuh Ahmad Muchlis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini