SuaraJogja.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA) Kabupaten Kulon Progo sekaligus pengoperasian Menara Airnav Indonesia, dan sistem peringatan dini tsunami, Jumat (28/8/2020).
Jokowi optimis Bandara YIA akan menjadi ramai didatangi usai dilakukan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat.
Sebab ia memaklumi jika Bandara YIA belum ramai didatangi, lantaran pandemi Covid-19.
"Kita tahu memang ini masih dalam kondisi Pandemi, kalau belum ramai saya maklum. tapi begitu sudah mulai vaksinasi bandara ini saya meyakini insyaallah menjadi bandara yang paling ramai," ujar Jokowi.
Baca Juga:Bangun Bandara YIA Cuma 20 Bulan, Jokowi: Tahan Gempa dan Tsunami 12 Meter
Mantan Wali Kota Solo itu juga memuji pihak-pihak yang terkait dalam pembangunan Bandara YIA.
Ia pun menyebut pengerjaannya Bandara YIA terbaik dari bandara lain.
"Terima kasih juga pada PT PP (Persero) dan AP I yang sangat detail pengerjaannya juga menurut saya ini terbaik. Saat ini di Indonesia, nggak tahu nanti ada bandara lebih baik lagi nggak tahu," ucap dia.
Tak hanya itu, Jokowi bersyukur Bandara YIA dikerjakan sangat cepat yakni hanya memakan waktu 20 bulan.
"Alhamdulillah Bandara YIA telah selesai 100 persen. Bandara ini dikerjakan sangat cepat, hanya 20 bulan. 20 bulan cepat sekali," tutur Jokowi.
Baca Juga:Kunker ke Jogja, Jokowi Akan Resmikan Bandara YIA hingga Berikan Banpres
Kata Jokowi, jika dibandingkan dengan Bandara Adi Sucipto, Bandara YIA lebih panjang landasan pacu (runway) yakni 3.250 meter. Sedangkan di Bandara Adi Sucipto yaitu 2.200 meter.
Jokowi menuturkan Bandara YIA juga bisa didarati pesawat besar seperti pesawat Boeing dan Airbus. Kemudian luas terminal Bandara YIA yakni 17.000 meter persegi.
"Di sana hanya untuk pesawat yang narrow body. Di sini bisa didarati, ini tadi saya baru mendapatkan info, bisa didarati Airbus A380, dan Boeing 777. Pesawat gede-gede bisa turun di sini, karena runway-nya 3250. Luas terminal yang lama itu 17.000 meter persegi, di sini 219.000 meter persegi. berapa kali? 13 kali, 13-14 kali dari bandara yang lama," ujar Jokowi.
Selanjutnya kapasitas terminal Bandara YIA dapat menampung 20 juta penumpang dibandingkan di Bandara Adi Sucipto yang hanya 1,6 juta penumpang.
"Kapasitas terminal untuk penumpang yang lama itu hanya bisa menampung 1,6 juta penumpang. Di sini bisa 20 juta penumpang. Ini tugas kita bersama bagaimana bisa mendatangkan 20 juta itu. Itu bukan tugas yang ringan," kata Jokowi lagi.
Tak hanya itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut desain Bandara YIA memiliki daya tahan gempa hingga 8,8 skala richter. Sehingga bisa menahan gelombang tsunami dengan ketinggian 12 meter.
"Tambahan informasi juga bahwa bandara baru ini di-desain memiliki daya tahan terhadap gempa sampai hingga 8,8 skala ritcher. Tadi BMKG menyampaikan kepada saya juga bisa menahan gelombang tsunami hingga ketinggian 12 meter, insyaallah ini sudah dirancang untuk ke sana semuanya," katanya menambahkan.