Bendung Kamijoro Ditutup Sementara, Petani Tirtohargo Terancam Gagal Panen

Hampir 70 persen pasokan air di lahan petani bawang di Tirtohargo berasal dari bendung Kamijoro.

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 31 Agustus 2020 | 21:10 WIB
Bendung Kamijoro Ditutup Sementara, Petani Tirtohargo Terancam Gagal Panen
Penyerahan permohonan penundaan penutupan sementara Bendung Kamijoro dari Ketua Kelompok Tani Desa Tirtohargo Subawa kepada Bupati Bantul Suharsono disaksikan langsung oleh Anggota Komisi VII, DPR RI, Gandung Pardiman, Senin (31/8/2020). [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

Ditambahkan Antoni, pihaknya juga sudah mempersiapkan solusi lain jika memang pematian aliran air itu dilakukan. Salah satunya dengan memaksimalkan aliran Sungai Winongo Kecil dan Sungai Winongo Besar untuk mengairi lahan mereka.

"Kita sudah siapkan solusinya, bahkan petani di sini [Desa Tirtohargo] juga sudah dijadwal dalam mendapat giliran air yakni setiap Pon. Kita juga masih bisa mengoptimalkan dam Pijenan seperti sebelum ada Kamijoro," tegasnya.

Dari beberapa opsi yang diberikan, Antoni merasa bahwa perhitungan luasan lahan pertanian dengan segala pertimbangan solusi yang diberikan tidak akan menimbulkan masalah dan tetap akan mencukupi kebutuhan air setiap lahannya. Pihaknya juga menekankan untuk bisa terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memanfaatkan solusi yang ditawarkan.

Sementara Anggota Komisi VII, DPR RI, Gandung Pardiman menuturkan pihaknya masih melihat keresahan dan ketidakpercayaan dari para petani terkait dengan solusi yang telah diberikan. Oleh sebab itu Gandung bertekad untuk terus mengawal betul solusi yang telah disampaikan oleh Dinas PUP ESDM DIY sebelumnya.

Baca Juga:DIY Catat 28 Kasus Baru Positif Covid-19, Kebanyakan Karyawan Kesehatan

"Kita akan kawal solusi-solusi itu, jika memang proyek itu tidak bisa ditunda lagi. Pokoknya saya tidak mau ada keluh kesah dari para petani kalau sampai kekurangan air bahkan sampai gagal panen," terang Gandung.

Ditambahkan Gandung, pihaknya memberikan dukungan berupa uang senilai Rp.10 juta kepada para petani untuk bisa terus memaksimalkan solusi yang telah diberikan tadi. Ia berharap dengan bantuan itu para petani tidak perlu resah lagi terkait dengan penutupan sementara aliran air dari Bendung Kamijoro.

"Memang cukup pelik, satu sisi petani hanya tinggal menunggu dua pekan untuk bisa panen tapi proyek juga harus berjalan. Maka dari itu akan kita kawal terus agar semua berjalan lancar sehingga tidak ada yang diragukan," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak