Ciptakan Pasar Kali Online, Cara Warga Urban Code Berdaya di Tengah Pandemi

Dicetuskannya Pasar Kali Online untuk memudahkan pedagang menerima pesanan dan menjajakan barang jualannya.

Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 03 September 2020 | 08:27 WIB
Ciptakan Pasar Kali Online, Cara Warga Urban Code Berdaya di Tengah Pandemi
Penggagas Pasar Kali Online, Anang Naschihudin menunjukkan Instagram PKO saat ditemui wartawan di Kampung Ledok Tukangan, Tegalpanggung, Danurejan, Kota Yogyakarta, Rabu (2/9/2020). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Hidup di tengah wabah Covid-19 memaksa masyarakat harus lebih kreatif untuk tetap bertahan hidup.

Salah satunya seperti yang dicontohkan masyarakat urban di pinggir aliran Kali Code, Kota Yogyakarta.

Warga di Kampung Ledok Tukangan, Kelurahan Tegalpanggung, Kecamatan Danurejan, memanfaatkan media sosial untuk memutar roda perekonomian melalui Pasar Kali Online (PKO).

Penggagas PKO, Anang Naschihudin menjelaskan, bahwa PKO merupakan wadah bagi warga setempat untuk berjualan secara online. PKO sendiri dicetuskan saat wabah covid-19 mulai ramai di Yogyakarta.

Baca Juga:Muncul 29 Kasus Baru di DIY, 12 Warga Kota Jogja Positif COVID-19

"Awalnya saat Covid-19 masuk ke Indonesia sekitar Maret lalu menjadi sebuah berita yang cukup mengerikan. Kampung kami ikut terdampak, apalagi kebijakan pemerintah untuk stay at home. Selain itu warga kami banyak yang menjadi buruh di mall yang ada di Malioboro. Akibatnya banyak yang kena PHK," ujar Anang ditemui wartawan, Rabu (2/9/2020).

Ia melanjutkan di tengah keterpurukan itu, banyak warga yang berusaha untuk tetap menyambung hidup. Beberapa diantaranya beralih profesi menjadi penjual makanan.

"Banyak yang mencoba bertahan dengan berjualan makanan. Awalnya hanya antar tetangga yang ditawari, kan kita diimbau untuk tetap di rumah. Lambat laun banyak warga yang membuka usaha, akhirnya melihat potensi ini akan berkembang besar, saya bersama pemuda lain membuat wadah bernama Pasar Kalo Online (PKO)," terang Anang yang juga warga asli Ledok Tukangan itu.

Pria 43 tahun ini mengetahui jika tak semua warga menguasai teknologi digital. Apalagi media sosial. Dicetuskannya wadah tersebut untuk memudahkan pedagang menerima pesanan dan menjajakan barang jualannya.

PKO sendiri, sebut Anang memanfaatkan media sosial berupa Instagram, Facebook dan Wordpress. Anang menyebut untuk penjualan makanan sendiri, PKO menggunakan media sosial Instagram.

Baca Juga:UGM: Pergerakan Manusia Sebabkan Mutasi COVID-19 Sampai ke Jogja dan Jateng

"Jadi setiap malam kami membuat katalog makanan yang akan disediakan masing-masing pedagang. Lalu kami unggah di feed Instagram. Teknis pemesanannya nanti pembeli diarahkan ke WhatsApp yang tertera di Instagram itu, mereka menyertakan alamat nanti kami antar ke rumah pembeli. Kami juga menyediakan banyak produk yang bisa di pilih," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak