Jangan Remehkan Hepatitis A pada Anak! Ini Risiko dan Cara Mencegahnya

Apa saja risikonya jika anak terkena hepatitis A?

Rima Sekarani Imamun Nissa
Senin, 07 September 2020 | 09:05 WIB
Jangan Remehkan Hepatitis A pada Anak! Ini Risiko dan Cara Mencegahnya
Ilustrasi anak sakit. (Shutterstock)

Ada beberapa gejala hepatitis A, antara lain:

  1. Demam
  2. Kelelahan
  3. Kehilangan selera makan
  4. Mual
  5. Muntah
  6. Sakit perut
  7. Urin berwarna gelap
  8. Diare
  9. Kotoran berwarna tanah liat
  10. Nyeri send
  11. Penyakit kuning (kulit dan mata menguning.

CDC menyebutkan, sekitar 70% anak-anak di bawah usia 6 tahun tidak menunjukkan gejala-gejala di atas ketika mereka menderita hepatitis A.

Perlu diketahui juga, anak yang terinfeksi hepatitis A tanpa terdeteksi gejalanya juga dapat menjadi sumber penularan virus ini kepada orang lain, apalagi virus hepatitis A mampu bertahan hidup di luar tubuh selama berbulan-bulan.

Bisakah kita mencegah penularan hepatitis A?

Baca Juga:Cegah Terpapar Virus Corona dengan Sanitasi Alat Makeup, Begini Caranya!

Kenali penyebab dan cara pengobatan Hepatitis A. (shutterstock)
Ilustrasi vaksin hepatitis A. (shutterstock)

Menurut WHO, ada beberapa cara yang paling efektif untuk mengatasi penyakit hepatitis A, yaitu:

  • Memperbaiki sanitasi, yaitu penyediaan air bersih dan pembuangan limbah yang dalam hal ini adalah tinja.
  • Biasakan untuk mempraktekkan kebersihan dasar yang baik, termasuk mencuci tangan setelah menggunakan kamar mandi, mengganti popok, dan sebelum menyiapkan atau makan makanan demi mencegah penyebaran virus hepatitis A.
  • Vaksinasi, terutama saat hendak bepergian ke daerah dengan risiko penularan yang tinggi jika berasal dari daerah/negara dengan tingkat endemisitas rendah dan sedang.

WHO telah merekomendasikan masuknya vaksin hepatitis A ke dalam program wajib imunisasi nasional bagi anak usia 1 tahun ke atas yang tinggal di daerah dengan perubahan endemisitas Hepatitis A tinggi ke sedang.

Vaksin hepatitis A biasanya diberikan dalam 2 kali suntikan dengan selang waktu 6 bulan sehingga dapat memberikan perlindungan jangka panjang. Anak-anak sangat membutuhkannya karena biasanya mereka kurang memperhatikan hal-hal seputar kebersihan dasar. Untuk informasi lebih lanjut, para orangtua disarankan berkonsultasi dengan dokter anak

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak