SuaraJogja.id - Gerbong pendukung bakal pasangan calon (bapasalon) bupati dan wakil bupati Gunungkidul, Sutrisno Wibawa-Mahmud Ardi Widanta mulai gembos.
Hari ini, Senin (7/9/2020), ada 13 dari 17 Pengurus Anak Cabang (PAC) Partai Gerindra Gunungkidul yang menyatakan dukungannya kepada bapaslon lain, Mayor Sunaryanto-Hery Susanto. Ribuan orang terlihat hadir dalam deklarasi dukungan tersebut.
Mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Gunungkidul Ngadiyono mengatakan, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DIY sebenarnya sudah mengirimkan surat ke DPP agar DPP memberikan rekomendasi calon bupati Gunungkidul kepada Mayor Sunaryanto.
Namun dalam perjalanannya, surat rekomendasi dan surat keputusan jatuh ke bapaslon Sutrisna-Ardi.
Baca Juga:Gagal Maju Pilkada Jalur Independen, Anton Resmi Digantikan Umiyati di DPRD
"Tetapi karena politik maka yang keluar berbeda," ujarnya, Senin, di kediaman Sunaryanto.
Ngadiyono menambahkan, semua unsur partai, mulai dari PAC dan pengurus DPC hingga DPD Partai Gerindra, sudah berkoordinasi, dan semuanya sepakat untuk mengusung Mayor Sunaryanto sebagai calon bupati.
Namun menurut Ngadiyono, keputusan dari DPP telah dipelintir oleh oknum-oknum tertentu.
Hal tersebut di luar kesepakatan pengurus di tingkat bawah karena justru apa yang diajukan ke DPP tidak terealisasi.
Akhirnya, pihaknya bersama dengan jajaran 13 PAC Partai Gerindra memberanikan diri untuk mendeklarasikan dukungan terhadap Mayor Sunaryanto dalam Pilkada Gunungkidul 2020 ini.
Baca Juga:PKL Malioboro Meninggal Positif Covid-19 dan 4 Berita Top SuaraJogja
"Kami sudah lama dengan Pak Sunaryanto, sudah 3 tahun kami saling mengisi, tetapi kemudian DPP tidak merespons keinginan kami," tambahnya.
Mantan anggota DPRD Gunungkidul tersebut mengklaim, apa yang ia dan pengurus PAC lainnya pilih bukan langkah untuk membelot. Namun, langkah tersebut merupakan komitmen dari apa yang selama ini mereka bina di kalangan akar rumput dan tetap solid mendukung Mayor Sunaryanto.
Pihaknya sengaja mendukung Mayor Sunaryanto karena sudah saling memahami dengan Partai Gerindra serta memiliki visi misi yang mirip, sehingga pihaknya dari anak ranting (pengurus tingkat kalurahan) hingga PAC mendukung Sunaryanto.
"Kami semua siap jika disanksi dari DPP, termasuk jika nanti dikeluarkan dari keanggotaan Partai Gerindra," tegasnya.
Ia menandaskan bahwa dirinya bersama pengurus PAC lain tidak termasuk orang yang membelot, sehingga tidak ada pikiran untuk berlabuh ke partai politik lain karena ia mengklaim bahwa Partai Gerindra sudah mendarah daging di diri mereka.
Hari ini ada 13 dari 17 PAC yang menyatakan mendukung Mayor Sunaryanto. Hanya 4 PAC yang belum menyatakan dukungan kepada Mayor Sunaryanto, yaitu Wonosari, Playen, Gedangsari, dan Girisubo. Mereka, kata Ngadiyono, sebenarnya sudah sepakat untuk mendukung Mayor Sunaryanto.
"Aku yakin sebentar lagi kami akan dipanggil DPP. Kami tidak akan gentar, kami akan tetap hadir," tambahnya.
Ngadiyono mengungkapkan, Mayor Sunaryanto sebenarnya satu dari dua nama yang mengikuti proses penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati Partai Gerindra Gunungkidul di samping Sutrisna Wibawa. Dalam tim penjaringan, tambahnya, sebenarnya mayoritas memilih Mayor Sunaryanto untuk diusulkan ke DPP.
"Ada 10 orang anggota tim, dan 8 orang anggota tim mendukung Mayor Sunaryanto," terangnya.
Ngadiyono sendiri terakhir berkomunikasi dengan DPP sekitar sebulan yang lalu. Saat itu dirinya dipanggil ke DPP dan sudah menyerahkan surat usulan bakal cabup Mayor Sunaryanto. Saat ke DPP, dirinya masih berstatus sebagai Ketua DPC Partai Gerindra.
Namun sekarang, ia sudah tidak lagi menjabat sebagai ketua DPC berdasarkan SK DPP yang baru. Menurutnya, DPC sekarang itu dianggap sah karena ada SK dari DPP, tetapi ia menyayangkan sampai detik ini tidak pernah ada rapat di DPD untuk membuat surat keputusan DPC.
"Enggak ada serah terima dan pelantikan DPC Partai Gerindra. Sekarang di SK yang baru itu sebagai penasehat DPC Partai Gerindra Gunungkidul," ungkapnya.
Ketika dikonfirmasi, Ketua DPC Partai Gerindra Gunungkidul Purwanto mengaku belum mengetahui siapa saja yang hadir. Namun, ia menandaskan bahwa Partai Gerindra sudah mengusung Profesor Sunaryanto. Hal tersebut sudah sesuai perintah DPP untuk mendukung Sutrisna Wibawa.
"Artinya, jika ada yang mengaku itu, berarti Partai Gerindra gadungan," tandasnya.
Purwanto menambahkan, jika ada kader Partai Gerinda yang tidak tunduk, mestinya ada sanksi karena melawan perintah DPP, dan jika ada calon yang menerima dukungan dari partai yang sudah jelas mendukung bapaslon lain, menurut dia, perlu diuji etika politiknya. Ia menuding, bapaslon tersebut sudah memfasilitasi perpecahan parpol.
"Dan bagaimana nanti jika menjadi bupati, rakyat akan diadu domba dipecah belah," kata Purwanto.
Kontributor : Julianto