Bertemu Gus Baha, Yusuf Mansur Senang Diajak Belajar Kitab Kuning

SuaraJogja.id - Ustaz Yusuf Mansur membagikan video momen pertemuannya dengan Gus Baha. Membahas salah satu bab dalam kitab kuning, Yusuf Mansur mengaku senang belajar mengaji dengan Gus Baha.

Melalui akun Twitter pribadinya, @Yusuf_Mansur, pria kelahiran 19 Desember 1976 itu membagikan tayangan berdurasi 1 menit 30 detik. Terlihat ia dan Gus Baha tengah duduk bersebelahan di atas karpet.

Gus Baha, yang mengenakan kemeja putih, sarung hijau, dan peci hitam, memegang sebuah kitab kuning yang cukup tebal. Dengan telunjuknya, pria yang mengabdi di Lembaga Tafsir Al Quran Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta ini menunjukkan sebuah kalimat dalam kitab kuning tersebut kepada Yusuf Mansur.

Yusuf Mansur, duduk di sebelah kanan Gus Baha, mengenakan kemeja merah muda, celana kain hitam, dan peci, mendengarkan dengan seksama penjelasan Gus Baha. Ia mengangguk sambil mengiyakan dan menimpali penjelasan Gus Baha.

Baca Juga:4.500 Ribu ASN di DIY Ikut Rapid Test Massal, Puluhan Orang Reaktif

Keduanya tampak asyik membahas mengenai pemabuk dan preman yang masih mendapatkan kasih sayang dari Tuhan. Gus Baha menunjukkan beberapa kalimat dalam kitab kuning tersebut, kemudian menambahkan dengan beberapa ayat dari Al-Qur'an.

Sementara, Yusuf Mansur sesekali juga menyebutkan kata dalam bahasa Arab. Selain itu, Yusuf Mansur juga menyoroti coretan di kitab kuning milik Gus Baha. Ada banyak catatan hingga selipan kertas di antara lembaran kitab.

"Ya memang harus dicatat," ujar Gus Baha saat Yusuf Mansur mempertanyakan penuhnya catatan Gus Baha.

Keduanya tampak kembali asyik membuka bab lainnya dalam kitab kuning tersebut. Mereka terlihat berdiskusi mengenai salah satu ajaran dalam agama Islam. Yusuf Mansur sendiri juga terlihat mengantongi selembar catatan milik Gus Baha.

Lihat keseruan Yusuf Mansur mengaji dengan Gus Baha DI SINI.

Baca Juga:Kreatif, Mahasiswa PMM UMM 90 Buat dan Bagikan DIY Wastafel

Meski Gus Baha sudah meletakkan kitab kuning ke atas kursi di belakangnya, tetapi kedua ulama ternama itu masih terus mendiskusikan bab yang mereka baca tadi. Di belakang Gus Baha, ada sebuah kursi kayu yang menyimpan beberapa buku dan kitab kuning.