Sempat Viral, Pesepeda Misterius Ini Kenakan Kostum Badut Selama 20 Tahun

Ngadiran mengaku sudah menyukai segala rupa beraroma seni sejak masih belia.

Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 24 September 2020 | 19:58 WIB
Sempat Viral, Pesepeda Misterius Ini Kenakan Kostum Badut Selama 20 Tahun
Ngadiran saat mengenakan topeng dan menunggangi sepedanya ditemui wartawan di Jalan Godean, Sleman, Rabu (23/9/2020) malam. [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

Di belakang sepeda, dia letakkan tulisan Korona yang jika diperhatikan, Ngadiran menjadikannya sebuah akronim dari Komunitas Rondo Mempesona.

Mengenakan topeng Darth Vader yang telah ia modifikasi, Ngadiran menganggap hal itu sebuah seni. Meski dirinya tak mengetahui karakter apa pada topeng yang dia pakai, namun topeng itu bentuk upayanya dalam mencegah Covid-19.

"Memang cukup pakai masker. Tapi maksud di sini adalah jika kita menutup saluran pernapasan kita dengan baik, orang-orang bisa terhindar dari virus ini. Di Jogja sudah meningkat kasusnya, tapi masih banyak orang belum percaya. Tapi pas dia kena, baru mau percaya," katanya.

Selama perjalanannya, Ngadiran hampir tiap hari membawa botol dot bayi. Hal itu sengaja dia bawa untuk memudahkan saat ia ingin menenggak minuman.

Baca Juga:Top Nikmatnya, 5 Rekomendasi Angkringan Kopi Joss di Jogja

"Jadi kan bisa langsung diminum tanpa harus berhenti. Biasanya saya kalungkan juga di leher," ujar dia.

Disinggung sejak kapan berpenampilan badut seperti ini, diakui Ngadiran sudah 20 tahun lamanya. Berjalan menggunakan sepeda memang ia pilih karena selain untuk bekerja. moda transportasi tersebut sekaligus sebagai sarana untuk berolahraga.

Disinggung mengenai aktivitasnya, pria yang memiliki istri bernama Siti Aminah (46) itu kerap dipanggil untuk mengisi pagelaran acara kuda lumping. Namun karena corona, dirinya tak lagi mendapat panggilan itu.

"Jadi biasa ngisi acara sebagai pemeran kuda lumping, biasanya kan di Bantul, kadang di Sleman juga. Karena Corona acara seperti itu jadi jarang," katanya.

Selain mentas di kesenian rakyat, Ngadiran biasa mengisi rutinitasnya dengan bekerja serabutan. Ngadiran mengaku biasa membantu di sebuah lapangan tenis wilayah Sinduadi, Sleman. Tak hanya itu, pekerjaan lainnya ia biasa membantu menggarap sawah dan memangkas tanaman di rumah orang yang meminta tenaga untuk membantu. 

Baca Juga:Dampak Tol Jogja-Bawen, Banyurejo Bakal Jadi Kawasan Niaga tapi Bukan Mal

Walau kerja serabutan, toh nyatanya Ngadiran mengaku tak pernah kesulitan biaya. Malah banyak temannya yang meminjam uang kepada dia. Jika ditotal ada sekitar Rp15 juta uang yang dipinjam temannya sejak 2007-2020.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak