Nama Gatot Banyak Diperbincangan, Butet Kartaredjasa Berikan Pesan Ini

Butet menyebutkan, apalah artinya jika seseorang berperilaku tidak sesuai dengan nama yang dimiliki.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Mutiara Rizka Maulina
Senin, 28 September 2020 | 18:40 WIB
Nama Gatot Banyak Diperbincangan, Butet Kartaredjasa Berikan Pesan Ini
Butet menjelaskan makna pemberian nama anak oleh orang tua. - (YouTube/Butet Kartaredjasa)

SuaraJogja.id - Seniman Butet Kartaredjasa kembali mengunggah segmen Butet Nggrundel. Kali ini, ia menjelaskan pemberian nama orang tua kepada anak. Butet juga menyampaikan pesan kepada orang yang memiliki nama Gatot.

Dalam videonya berdurasi 6 menit 47 detik tersebut, Butet tampak duduk di depan sebuah pendopo. Ia mengenakan kemeja biru dan celana kargo serta sepatu hitam. Butet menyoroti nama Gatot, yang tengah banyak jadi perbincangan.

Menurut Butet, selama sepekan ini nama Gatot banyak menjadi perbincangan hingga ada yang berpendapat bahwa Gatot adalah akronim dari 'Gagal Total'. Namun, Butet tidak setuju dengan hal itu. Baginya, nama adalah pesan dan doa dari orang tua.

"Nama itu adalah doa, pesan dari orang tua. Jangan sekali-kali melecehkan nama orang," ujarnya.

Baca Juga:Pendemo ke Gatot: Siapapun yang Mau Mengoyak Negara, Siapkan 9 Nyawa

Butet menjelaskan bahwa orang tua memberikan nama kepada anaknya layaknya menanam harapan. Misalnya jika orang tua memberi nama anaknya Suci, ada harapan agar anak itu tumbuh menjadi pribadi yang suci dan bening.

Contoh lainnya, ketika seorang anak diberi nama Kaesang Pengarep, bisa saja kelak anak tersebut menjadi seseorang yang terdepan. Begitu juga dengan nama Soeharto, bisa jadi anak itu mendapatkan harta yang baik.

Dalam penjelasannya, Butet juga menunjukkan beberapa koleksi lukisan yang ia miliki. Salah satunya lukisan mengenai pendiri bangsa, Soekarno, tidak mengenakan baju. Butet menunjukkannya sembari membahas nama anak-anak presiden nomor satu tersebut.

"Nama-nama anaknya itu bersinggungan dengan pertanda alam, gejala-gejala alam dan sangat kontemplatif," imbuh Butet.

Sebab, kata dia, nama adalah harapan dari orang tua untuk anak-anaknya. Butet menyebutkan, apalah artinya jika seseorang berperilaku tidak sesuai dengan nama yang dimiliki. Oleh karenanya ia berpesan, setiap orang harus menjaga arti dari setiap namanya.

Baca Juga:Hari Pariwisata Sedunia, Bantul Gelar Sendratari di Alam Terbuka

Seperti mantan Kapolri Hoegeng Iman Santosa, namanya menjadi legenda karena citra kejujurannya. Namun, menurut penuturan putranya, selama menjabat sebagai polisi jenderal, ia hanya menggunakan nama Hoegeng saja.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak