SuaraJogja.id - Almarhum anggota Polda DIY Sri Mulyono (43), yang meninggal akibat terpapar Covid-19, mendapat penghargaan kenaikan pangkat luar biasa anumerta menjadi Inspektur Polisi Dua (Ipda). Kenaikan pangkat itu dianugerahkan oleh Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis.
Kapolda DIY Irjen Pol Asep Suhendar dalam penyerahan tali asih Kapolri dan bantuan dana pendidikan Kapolda DIY kepada keluarga Ipda (Alm) Sri Mulyono menganggap kontribusi dan loyalitas almarhum dalam melaksanakan tugas bersama para relawan memakamkan jenazah para pasien covid-19 adalah hal yang luar biasa. Dirinya ikut berduka cita atas meninggalnya Sri Mulyono pada Kamis (24/9/2020).
"Saya dan seluruh personel Polda DIY mengucapkan turut berduka cita sedalam-dalamnya atas berpulangnya Bapak Sri Mulyono ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Semoga almarhum diampuni segala kesalahan dan diterima segala amal ibadahnya," kata Asep Suhendar dalam rilis yang diterima wartawan, Rabu (30/9/2020).
Secara khusus Kapolri Idham Aziz menitipkan kepada Kapolda DIY untuk menyerahkan tali asih kepada keluarga almarhum.
Baca Juga:Anies Ajukan Raperda Covid-19, DPRD DKI Pertanyakan Insentif Bagi Nakes
Selain itu, Kapolda DIY beserta jajaran dan Bhayangkari juga menyerahkan dana pendidikan bagi putra-putri Ipda Sri Mulyono sebagai tanda perhatian dari institusi Polri, Polda DIY, dan Bhayangkari.
"Atas nama Bapak Kapolri dan segenap keluarga besar Polda DIY serta Bhayangkari, saya menyampaikan rasa bangga kami atas pengabdian yang telah diberikan oleh almarhum Sri Mulyono," tambah Asep.
Kenaikan pangkat luar biasa anumerta setingkat lebih tinggi dari pangkat Aiptu menjadi Ipda anumerta terhitung mulai 22 September, sesuai Surat keputusan Kapolri nomor: STR/605/IX/KEP/2020 tanggal 22 September 2020.
Sebelumnya, Sri Mulyono sempat bertugas di Tim Detasemen Gegana Unit Kimia Biologi dan Radioaktif (KBR) Sat Brimob Polda DIY.
Dengan mencuatnya kasus Covid-19, yang menewaskan banyak orang, Sri Mulyono mendedikasikan diri sebagai tim relawan pemulasaraan jenazah Covid-19. Dirinya bertugas menjadi relawan sejak Maret 2020.
Baca Juga:Cegah Klaster Keluarga, Pemerintah Minta Warga Tetap Pakai Masker di Rumah
Dalam tugasnya sebagai relawan, Sri Mulyono dikenal gigih dalam bekerja. Bahkan dirinya melupakan kesehatan diri untuk bisa membantu dalam pemakaman jenazah Covid-19.
Tidak hanya bertugas dalam pemulasaraan jenazah pasien Covid-19, Ipda Sri Mulyono juga aktif menyemprotkan disinfektan ke sejumlah objek vital yang ada di wilayah DIY.
Sri Mulyono dipastikan positif Covid-19 lima hari sebelum meninggal. Berjuang untuk melawan virus yang kali pertama ditemukan di Wuhan, China itu, nasib berkata lain, Sri Mulyono dinyatakan meninggal pada 24 September 2020.