Komunitas Kalong, Siap Siaga Menolong Pengendara di Malam Hari

Komunitas Kalong digawangi 6 pemuda dari Gunungkidul yang siap menolong para pengendara yang bermasalah di jalan saat malam hari.

Galih Priatmojo
Senin, 05 Oktober 2020 | 12:41 WIB
Komunitas Kalong, Siap Siaga Menolong Pengendara di Malam Hari
Aktivitas para relawan dari komunitas Kalong saat membantu para pengendara yang mengalami masalah di jalan kawasan Gunungkidul.

Di wilayah ini, kebanyakan bengkel sudah tutup ketika hari sudah menjelang malam. Para pengendara motor akan kesulitan untuk memperbaiki kendaraan mereka yang bermasalah. Hal tersebut menjadi alasan utama mereka merelakan waktu dan tenaga ingin membantu pengendara secara cuma-cuma.

"Tidak jarang kami dipanggil dini hari. Pernah pula semalam melakukan pengkondisian sebanyak dua kali. Bahkan kami sering dihubungi, tetapi pengendara yang bermasalah tidak ditemukan di lokasi sesuai petunjuk,” papar Habib menceritakan suka duka membantu orang.

Habib meneguhkan, apa yang telah dimulai akan dipertahankan selamanya. Sebab, sekali dua kali ia merasa sangat iba usai menolong pendendara. Suatu ketika, pengendara warga Gunungkidul mengalami kerusakan ringan pada mesin. Sementara uang yang dimiliki si pengendara tinggal Rp15.000. 

Uang tersebut jelas tak cukup untuk membayar ongkos jasa perbaikan dan penggantian spare part jika saja pertolongan Habib berbayar. Namun setelah tahu, bahwa Tim Kalong tak meminta imbalan, bapak-bapak yang mengalami kerusakan motor sontak menangis sambil bersalaman mengucapkan terimakasih kepada Habib dan teman-temannya.

Baca Juga:Pantai Gunungkidul Masuk Risiko Tinggi Tsunami, Ini Kata Staf Ahli PSBA UGM

Awalnya komunitas ini hanya memiliki 1 set alat bongkar ban dan alat tambal. Peralatan senilai sekitar Rp 150 ribuan tersebut dibeli hasil dana patungan Habib dan teman-teman. Namun saat ini, mereka telah memiliki 6 set alat tambal dan sejumlah peralatan untuk membongkar mesin yang mengalami kerusakan ringan. 

"Selain patungan, ada juga dermawan yang berdonasi membantu pengadaan alat itu," terang bapak dua anak ini.

Setiap kali hendak melakukan pengkondisian kendaraan macet, sebelum ke lokasi yang ingin dituju, anggota Tim Kalong memastikan jenis kerusakan yang dialami pengendara. Gunanya, agar peralatan dan apabila dibutuhkan spare part yang dibawa sesuai. Dengan begitu kerja sosial terlaksana dengan efektif.

Untuk mengenalkan layanan yang dilakukan, Habib dan teman-temannya membuat group Facebook Info Lalu Lintas Yogyakarta. Guna memudahkan komunikasi, dibuat pula grup Whatsapp. Grup sosial media tersebut menjadi sarana tukar informasi termasuk pantauan arus lalu lintas.

“Kebanyakan ban bocor, rantai putus, v belt motor matic putus, motor mati di bagian pengapian, hingga macet karena oli motor habis,” ungkap Habib menyebutkan jenis masalah yang banyak dialami pengendara.

Baca Juga:Detik-detik Densus 88 Geledah Rumah Terduga Teroris di Gunungkidul

Lelaki yang sempat aktif di komunitas Sedulur Lajon ini menegaskan, niat mereka bergerak dalam misi kemanusaiaan tersebut tidak memiliki tendensi apapun. Tak ada tujuan lain selain semangat berguna bagi sesama. Tak pula ingin mencari untung, oleh karenanya kepada orang yang ditolong, Habib tak meminta imbalan. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak