"Gue bertanya as a costumer. Mereka jawab dari sisi bisnis ya. Sebenernya brand lokal tuh pengen banget asli ngeluarin shade range yg merata dan semua wanita indonesia dapet:( tapi balik lagi, buat bikin 1 shade aja minimal hrs bikin contohlah 1000 product, 1 shade buat 1000pcs misalnya," tulis Mita.
Terakhir, mahasiswa jurusan Kimia ini menjelaskan pula beberapa produk serta review beberapa brand skincare dan makeup lokal.
Yang masuk ke dalam list ini ialah produk Rabbit Habit, The Aubree, Kaie Beauty, Haum Skincare, WCKD, ingridskin, Trope Cosmetics, SESUKA, Sorcha Cosmetics, Dermaluz, dan Xixiu Cosmetik.
Produk-produk tersebut yang ia masukan ke dalam list brand lokal dan ia review.
Baca Juga:Alami Jantung Bocor, Bocah Ini Masih Harus Keliling Jual Donat Cari Uang
Utas ini mengundang banyak respons dari warga Twitter.
"Thankyou bgt beb udh ngangkat isu ini biar cust lokal bisa lbh apreciate dan ngerti alurnya gmn utk brand indie," tulis akun @hayeqqq.
"Kayaknya tau si hehe:)) saya setuju tuh sama pendapat nya," ujar akun @ExaudinaOctavin.
Selain itu, akun @VictoriaLonita juga turut berkomentar, "Yesss I've heard of this pitera thing. Mataku terbuka pas nonton Second Act iseng googling proses produksi skin care dan make up ternyata cape bgt".
Reporter: Dita Alvinasari
Baca Juga:Pintar tapi Mengulang Makul, Viral Cerita Mahasiswa Sengaja Tunda Kelulusan