Selanjutnya, ia menjelaskan alasan mengapa produk dari SK II memiliki harga yang mahal.
Ia menjelaskan, alasannya yakni, ada kandungan Pitera dalam produk SK II. Pitera atau Galactomyces Ferment Filtrate ini yang membuat SK II mahal karena Pitera sudah dihak patenkan oleh brand luar ini.
"Tapi teknologi dan cara mereka ngebuat 'pitera' yg mahal. Thats why kenapa pitera cuman ada di sk2 dan gabakal pernah ada yg bisa ngedupes sk2 sama persis banget banget. INGET. GABAKAL ADA," ujar Mita di utasnya.
Ia melanjutkan dengan pembahasan mengenai alasan brand lokal kosmetik memiliki shade range yang tidak sesuai dengan warna kulit Indonesia.
Baca Juga:Alami Jantung Bocor, Bocah Ini Masih Harus Keliling Jual Donat Cari Uang
Ia mengungkapkan bahwa hal ini terjadi karena dari sisi bisnis, ketika suatu brand mengeluarkan satu shade saja, minimal harus membuat contoh produk sejumlah 1.000 buah. Ini merupakan peraturan dari pabrik. Maka, semakin banyak brand mengeluarkan shade, maka semakin banyak pula modal yang diperlukan.
"Gue bertanya as a costumer. Mereka jawab dari sisi bisnis ya. Sebenernya brand lokal tuh pengen banget asli ngeluarin shade range yg merata dan semua wanita indonesia dapet:( tapi balik lagi, buat bikin 1 shade aja minimal hrs bikin contohlah 1000 product, 1 shade buat 1000pcs misalnya," tulis Mita.
Terakhir, mahasiswa jurusan Kimia ini menjelaskan pula beberapa produk serta review beberapa brand skincare dan makeup lokal.
Yang masuk ke dalam list ini ialah produk Rabbit Habit, The Aubree, Kaie Beauty, Haum Skincare, WCKD, ingridskin, Trope Cosmetics, SESUKA, Sorcha Cosmetics, Dermaluz, dan Xixiu Cosmetik.
Produk-produk tersebut yang ia masukan ke dalam list brand lokal dan ia review.
Baca Juga:Pintar tapi Mengulang Makul, Viral Cerita Mahasiswa Sengaja Tunda Kelulusan
Utas ini mengundang banyak respons dari warga Twitter.