Siap Terima dari Kemenkes, DIY Butuh 3,8 Juta Vaksin COVID-19

Sesuai keputusan pemerintah pusat, warga yang diprioritaskan mendapatkan vaksin terlebih dulu adalah yang berada di garda terdepan.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Rabu, 14 Oktober 2020 | 19:10 WIB
Siap Terima dari Kemenkes, DIY Butuh 3,8 Juta Vaksin COVID-19
Sekda DIY Baskara Aji berbicara pada awak media di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (20/7/2020) siang. - (SuaraJogja.id/Putu)

SuaraJogja.id - Pemda DIY siap menerima vaksin COVID-19 dari pemerintah pusat. Vaksinasi yang rencananya mulai dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mulai November 2020 mendatang akan menggunakan tiga vaksin dari China.

Sekda DIY Baskara Aji di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Rabu (14/10/2020), mengungkapkan, sesuai jumlah penduduk DIY, maka kebutuhan akan vaksin COVID-19 mencapai lebih dari 3,8 juta jiwa.

Namun, pemberian vaksin akan dilakukan sesuai skala prioritas.

"Kalau bicara kebutuhan, ya semua penduduk di DIY butuh [vaksin covid-19], seperti halnya vaksin-vaksin lain yang sejak kecil juga divaksin," ujarnya.

Baca Juga:Epidemiolog UI: Uji Klinis Fase III Vaksin Sinovac di Bandung Ecek-Ecek

Menurut Aji, jika Kemenkes sudah mengirimkan vaksin ke daerah, Dinas Kesehatan (Dinkes) nantinya akan mendistribusikan sesuai skala prioritas.

Sesuai keputusan pemerintah pusat, warga yang diprioritaskan mendapatkan vaksin terlebih dulu adalah yang berada di garda terdepan.

Di antaranya paramedis, TNI, Polri, aparat hukum, dan orang-orang yang bekerja pada pelayanan publik.

Selain itu, para tokoh agama, tokoh atau tenaga pendidik, aparatur sipil negara (ASN), serta warga penerima bantuan iuran BPJS.

Vaksin tersebut diberikan pada warga yang tidak terpapar COVID-19.

Baca Juga:Dinyatakan Positif COVID-19, Dosen UPN Veteran Yogyakarta Meninggal Dunia

Sebab, vaksin tersebut nantinya akan menjadi antibodi agar tidak terjangkit virus.

"Paling yang tidak diberi vaksin ya yang sudah sakit [Covid-19] karena yang sudah sakit tidak bisa diberi vaksin. Ketersediaannya nanti teman-teman Dinkes yang akan mendistribusikan, misalnya ada setengah atau seperempat bagaimana nanti," ungkapnya.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto mengungkapkan, Indonesia rencananya akan menggunakan tiga vaksin dari China, yakni vaksin Sinovac, CanSino, dan G42/Sinopharm.

Ketiga vaksin tersebut sudah selesai uji klinis fase 3 di beberapa negara, bahkan sudah mendapatkan izin emergency use (penggunaan darurat-red) dari BPOM China.

Vaksin CanSino merupakan konsorsium Kanada dengan China. Uji klinis fase 3 vaksin tersebut sudah selesai pada September 2020, sehingga izin penggunaan darurat dari pemerintah China dan Kanada sudah keluar.

CanSino bahkan saat ini sudah disuntikkan kepada tentara China dan petugas kesehatan.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini