Ahli Bedah Tulang Bagikan Utas Edukasi: Patah Tulang Anak Tak Perlu Operasi

Ia juga menjelaskan, tindakan operasi tidak dibutuhkan untuk menangani bengkok tangan pada anak.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Kamis, 15 Oktober 2020 | 11:37 WIB
Ahli Bedah Tulang Bagikan Utas Edukasi: Patah Tulang Anak Tak Perlu Operasi
Ilustrasi penderita patah tulang. (Shutterstock)

SuaraJogja.id - Seorang ahli bedah tulang membagikan edukasi seputar tindakan yang harus dilakukan ketika ada pasien yang mengalami patah tulang tangan. Ia mengedukasi warganet agar segera membawa korban ke rumah sakit untuk mendapat tindakan medis.

Ia mengunggah utas tersebut di akun Twitter pribadinya, @asaibrahim, pada Rabu (14/10/2020).

Di awal utasnya, ia memperingatkan kepada orang tua yang memiliki anak kecil untuk tidak membiarkan anaknya memanjat pohon karena jika jatuh akan berisiko mengalami patah tulang ataupun tulang bengkok.

"Buat yg punya anak kecil, hati2 kalau naik2 ke atas pohon ya. Kalo bisa sih ga usa naik2 pohon, kecuali emg mau dididik jadi atlet panjat pinang 17an..," tulis @asaibrahim.

Baca Juga:Jualan Telur dan Bakpia Keliling, Kakek Ini Nafkahi 7 Anak Yatim Piatu

Selanjutnya, ahli bedah tulang ini menjelaskan bahwa, terlepas dari bentuk bengkok akibat jatuh dari pohon atau tempat lainnya ini, angka kesembuhannya sangat tinggi.

Ia juga menjelaskan, tindakan operasi tidak dibutuhkan untuk menangani bengkok tangan pada anak.

"... dan tidak perlu tindakan operasi, cukup dilakukan koreksi, reduksi, uda lurus lagi, pasang gips deh, tentunya dgn teknik yg baik engga pake kayu janur serbet dsbnya," jelasnya.

Kemudian ahli bedah tulang ini juga menuliskan persepsi masyarakat yang berlawanan terkait dengan penanganan bengkok tangan atau patah tulang tangan. Ada yang berpikir bahwa jika terkena bengkok atau patah tangan tak boleh dibawa ke dokter karena akan disuruh operasi, tetapi ada juga yang berpikiran untuk dibawa dulu saja ke dokter.

"dokter tulang menangani kasus ini tdk perlu operasi, tapi dr akan meluruskan tangannya DALAM PEMBIUSAN, anak tidur, nyaman, tdk kesakitan ..," jelasnya.

Baca Juga:Ungkap Pengalaman Kerja di Industri Kosmetik, Utas Mahasiswa Ini Viral

Pada akhir utasnya, ia mematahkan pendapat masyarakat yang mengatakan bahwa biaya untuk pengobatan bengkok atau patah tulang tangan mahal.

"Eh, jaman skrg pake BPJS semuanya gratis kok. ga usah khawatir masalah biaya, jadi yuk yg blm punya BPJS segera ngurus ya, jgn sampe ad knp2 ke keluarga ky kasus kmrn jatoh di sawah tu trus bingung berobat abis puluhan juta," ungkapnya.

Utas ini pun menuai berbagai komentar dari warganet. Pembuat utas juga kemudian menjawab beberapa pertanyaan dari warganet.

Dirinya menjawab pertanyaan dari akun @andikaaryadii terkait pengaruh usia terhadap kesembuhan. Akun @asaibrahim pun menjawab bahwa pada kasus patah tulang, jelas usia memengaruhi waktu penyembuhan, dan anak jauh lebih cepat sembuh dibanding dengan orang dewasa.

Selanjutnya, ahli bedah ini menjawab pertanyaan dari akun @Queen_Anaaa, apakah akan pengaruh ke syaraf jika tidak ada tindakan operasi. Ahli bedah tulang ini pun menjawab bahwa tidak perlu ada tindakan operasi dan patah di tangan tidak mempengaruhi syaraf.

Selain itu, ada beberapa warganet yang mengajukan pertanyaan. Ada juga warganet yang berkomentar untuk mengucapkan terima kasih atas utas yang dibuat oleh ahli bedah tulang @asaibrahim ini.

"Siap dok, terimakasih ilmunya," ucap akun @Elfishadni.

"Sehat trus dok. Terimakasih banyak ilmu2 nya yg luar biasa," kata akun @LuhPutuMaheni.

Selain itu, akun @qusyhasan juga turut berkomentar, "Teruslah memberi edukasi, DOk. Semangaat."

Reporter: Dita Alvinasari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak