Keraton Yogyakarta Dimasuki Ular Saat Malam Jumat, Ini Kata Romo Tirun

ular tersebut masuk ke bangsal Magangan.

Galih Priatmojo
Selasa, 20 Oktober 2020 | 15:09 WIB
Keraton Yogyakarta Dimasuki Ular Saat Malam Jumat, Ini Kata Romo Tirun
Ilustrasi ular. (Pixabay/ Ian Lindsay)

SuaraJogja.id - Jagad lini massa Twitter sempat dihebohkan foto ular yang masuk ke Keraton Yogyakarta pada Kamis (15/10/2020) atau malam Jumat lalu. Dalam foto yang diunggah @fthhrrs, ular masuk dan melingkari salah satu pilar di sebelah barat Bangsal Magangan.

Penghageng Tepas Dwarapura Keraton Yogyakarta, KRT Jatiningrat atau Romo Tirun membenarkan kejadian tersebut. Saat dikonfirmasi Selasa (20/10/2020), Romo Tirun mengungkapkan kejadian semacam itu memang sering terjadi.

Hal-hal yang tidak biasa sudah biasa terjadi di Keraton sehingga tidak perlu terkejut. Apalagi peristiwa tersebut terjadi pada malam Jumat Kliwon.

"Iya, malam Jumat (15/10/2020-red) Kliwon. Di Bangsal Magangan, tepatnya di pilar sebelah barat utara, itu persis di atas umpak (penyangga pilar-red). Jadi itu bagiannya kan umpak yang paling bawah, terus atasnya kan sudah mulai tiangnya itu, nah [ular] itu pas melingkar di atas umpak itu," ungkapnya.

Baca Juga:Jelang Aksi, Beredar Hoaks Surat Perintah Pengamanan Aksi Polresta Jogja

Romo Tirun mengungkapkan kejadian tersebut bukan hal yang aneh di keraton. Sebab di keraton sering terjadi beberapa kejadian yang misterius. 

Ular yang masuk keraton tersebut berkulit beras wutah (beras tumpah), tlenik-tlenik (motif titik-titik). Namun kedatangan ular tersebut tidak seperti biasanya. 

Penampakan seekor ular melilit di sebuah tiang yang berada di bangsal Magangan, Keraton Yogyakarta. [@fthhrrs / Twitter]
Penampakan seekor ular melilit di sebuah tiang yang berada di bangsal Magangan, Keraton Yogyakarta. [@fthhrrs / Twitter]

Hewan tersebut berada di bangsal Magangan yang biasanya digunakan untuk seleksi para abdi dalem prajurit. Para prajurit biasanya diseleksi di bangsal tersebut.

Seleksi abdi dalem biasanya dilakukan langsung oleh putra mahkota biasanya atau Sultan sendiri. Karena itulah bangsal tersebut diberi nama agangan, magangan itu calon.

"Biasa itu, sudah biasa. Kejadian biasa. Ya memang misterius, malam-malam kok ada ular. Ya namanya juga Keraton, mesti tidak seperti biasanya. Jadi kalau ada hal-hal yang aneh itu sudah biasa," ungkapnya.

Baca Juga:Wajib Tahu, Ini 5 Kosakata Pergaulan Khas Bahasa Jogja

Romo Tirun menambahkan, ular yang ditemukan tersebut dibiarkan saja. Tak berapa lama kemudian, ular tersebut hilang karena tidak mengganggu dan hanya memperlihatkan diri.

"Mungkin di luar mengejutkan, tapi kalau di keraton, orang-orang keraton [biasa]. Ya komentarnya biasa di Keraton itu terjadi seperti itu," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak