Ditemui di lokasi yang sama, kerabat pemilik kos, Widianto (60) mengaku akan bertanggungjawab untuk membenahi pondasi yang longsor. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan BPBD untuk penanganan longsoran tersebut.
"Kami tentu bertanggungjawab dengan kejadian ini. Tapi nanti akan koordinasi dengan BPBD dulu, takutnya ketika kami sudah mencari tenaga pembersih, pihak mereka juga sudah menyediakan (petugas)," jelas Widianto yang sebelumnya membangun pondasi tersebut.
Terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBP Kabupaten Sleman, Makwan membenarkan peristiwa itu. Pondasi yang berfungsi menjadi halaman parkir indekos longsor akibat intensitas hujan yang tinggi.
"Iya benar, tembok ukuran tinggi 3 meter, panjang 16 meter dan lebar 3 meter longsor dan menimbun motor penghuni kos. Peristiwa itu terjadi ketika hujan deras mengguyur Sleman sejak siang pukul 14.30 wib," kata dia.
Baca Juga:Wisatawan Serbu Gunungkidul, Jalur Utama Jogja-Wonosari Macet Berjam-jam
Menanggulangi longsor lanjutan, petugas BPBD Sleman membantu dengan menutup bekas longsoran dengan terpal. Selain itu petugas juga memasang garis pengaman di lokasi setempat.
Sementara runtuhan tanah dan tembok masih menutupi dapur milik Pramono. Dirinya hingga kini belum membersihkan timbunan tanah tersebut.
Timbun 120 ekor ayam
Selain menimbun dapur milik pedagang soto, peristiwa tanah longsor yang terjadi di Jalan Gebang, Pedukuhan Jetis RT 6/RW 44 Kalurahan Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Sleman juga menimbun sebanyak 6 kandang yang berisi 20 ayam jenis Bangkok milik warga.
Pramono menjelaskan bahwa sebanyak 120 ekor ayam milik warga bernama Widodo tertimbun longsor.
Baca Juga:Bacok Pemotor di Getas, 3 Pelaku Klitih Diamankan Polres Gunungkidul
"Jadi selain dapur saya yang kena, ada 6 kandang ayam yang berada di bawah pondasi halaman parkir itu yang tertimbun. Setelah saya bertemu dengan pemiliknya dia mengeluh, lha ayam-ayamku gimana nanti itu?. Sejauh ini baru saya yang berkomunikasi dengan pemilik halaman parkir itu," jelas Pramono.