Gatot Nurmayanto Dapat Bintang Mahaputra, Rocky Gerung: Itu Umpan Politik

Jadi aneh, jika Gatot dapat penghargaan sementara aktivis KAMI lainnya justru mendapatkan hukuman penjara.

Galih Priatmojo | Mutiara Rizka Maulina
Jum'at, 06 November 2020 | 17:40 WIB
Gatot Nurmayanto Dapat Bintang Mahaputra, Rocky Gerung: Itu Umpan Politik
Rocky Gerung dalam tayangan YouTubenya bersama Hersubeno Arief. - (YouTube/Rocky Gerung Official)

SuaraJogja.id - Presiden Joko Widodo akan memberikan penghargaan Bintang Mahaputra kepada Gatot Nurmayanto. Namun, Rocky Gerung menilai dilema yang dihadapi masyarakat Indonesia dalam pemberian penghargaan tersebut adalah bentuk dilema moral. Sebab, Gatot datang dengan proposal politik yang cukup tinggi, yaitu politik moral.

Rocky menilai mantan Panglima TNI itu mencoba membuat jarak dengan kekuasaan. Supaya ada evaluasi yang rasional terhadap praktek kekuasaan. Hal itu menimbulkan adanya tuduhan dari istana bahwa KAMI adalah sponsor dari aksi ricuh yang terjadi saat demo buruh menolak Omnibus Law.

"Dilemanya kalau Gatot menerima itu, yang sana dapat bintang yang tiga itu dapat borgol," ujar Rocky.

Ia menyebutkan jika dilema moral tidak akan terjadi jika KAMI tidak disebut sebagai perusak demokrasi. Hinaan terhadap KAMI selama satu bulan terakhir gencar disampaikan masyarakat. Sehingga Rocky menilai jika istana seolah memiliki rasa bersalah telah menuduh KAMI sebagai biang kerok atas kekacauan politik.

Baca Juga:Wadah Seniman Muda, Artotel Yogyakarta Apresiasi Jogja Art Week 2020

Penghargaan itu, adalah simbol dari negara untuk menghargai prestasi seseorang. Rocky menilai, negara mengakui bahwa Gatot Nurmantyo ataupun KAMI bukanlah seorang perusuh. Jadi aneh, jika Gatot dapat penghargaan sementara aktivis KAMI lainnya justru mendapatkan hukuman penjara.

Menurutnya, perlu dilakukan pembebasan terhadap tiga orang aktivis lainnnya bersamaan dengan pemberian penghargaan untuk Gatot. Dengan begitu, masyarakat bisa menilai bahwa pemerintah adil dalam memberikan Bintang Mahaputra untuk Jenderal TNI tersebut. Jika tidak, masyarakat bisa beranggapan pemerintah ingin memecah belah KAMI.

"Orang akan menganggap istana ingin memecah belah KAMI, ada yang diborgol ada yang dapat medali, itu sebabnya tuh," imbuh Rocky.

Istana atau pihak pemerintah dinilai lihai dalam memecah belahkan suatu kelompok. Seperti yang sudah dilakukan berulang kali, mulai dari partai politik hingga organisasi masyarakat. Rocky sendiri mengaku dapat banyak pesan agar KAMI berhati-hati dengan pemberian penghargaan tersebut.

Niat baik istana untuk memberikan penghargaan perlu diikuti niat baiknya dengan membebaskan aktivis lainnya. Kejahatan tersembunyi yang dilakukan pemerintah bisa saja berlanjut dengan niatan untuk membajak Gatot dari kelompoknya sendiri.

Baca Juga:Jogja Art Week 2020, 4 Seniman Muda Ini Unjuk Karya di ARTOTEL Yogyakarta

Permainan politik harus dilayani secara politis. Melalui kegiatan ini, Rocky mengatakan jika komunikasi politik dari pemerintah terbaca dengan jelas oleh publik. Bagi LSM pemberian penghargaan kepada Gatot tidak menimbulkan kecurigaan. Namun, hal sebaliknya terjadi dalam pemberian penghargaan untuk Ketua MK.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak