SuaraJogja.id - 'Perseteruan' ekonom Rizal Ramli dan eks Wakil Presiden Jusuf Kalla memantik sorotan, salah satunya dari ahli hukum dan tata negara Refly Harun.
Dia mengungkit 'kenekatan' Rizal Ramli menantang debat JK. Ketika itu, Rizal Ramli yang menjabat Menko Maritim menantang debat Jusuf Kalla yang saat itu menjadi Wapres.
Kritik Refly Harun terhadap etika Rizal Ramli tersebut dituangkan dalam tulisan opini berjudul 'Kritik Rizal Ramli, Etika Seorang Menteri' di Detik.com.
"Saya salah satu yang mengkritik Rizal Ramli yang secara frontal mau mengajak debat Wakil Presiden Jusuf Kalla ketika JK menjadi wakil Presiden Jokowi, mengenai isu listrik 35 ribu Mega Watt," tutur Refly Harun.
Baca Juga:Kocak! Begini Cerita JK dan Jokowi Pecat Rizal Ramli dari Kursi Menteri
Berbicara melalui video di kanal Youtube miliknya, Senin (9/11/2020), Refly Harun mengungkit, saat itu Rizal Ramli tidak yakin karena listrik 35 ribu Mega Watt tersebut adalah proyek ambisius.
"Rizal Ramli tidak yakin, itu proyek ambisius katanya. Memang benar secara substansi ya, sampai sekarang realisasinya tidak jelas itu proyek 35 ribu Mega Watt," tutur Refly Harun.
Kendati begitu, imbuh Refly Harun, adalah suatu hal yang tidak lazim ketika seorang menteri, terlebih sekelas menteri koordinator, menang debat seorang wakil presiden.
"Kabinet itu harus satu. Dipimpin seorang presiden, dibantu oleh wapres dan menteri koordinator urusan tertentu, termasuk Menko Maritim. Waktu itu Rizal Ramli sempat menjabat 10 bulan, menggantikan Menko Maritim Indroyono," ujar Refly Harun.
Proyek Listrik 35 Ribu Mega Watt
Baca Juga:Terungkap! Jokowi dan JK Pernah Kerjai Rizal Ramli Saat Jadi Menko Maritim
Seperti sempat diberitakan, ketika menjadi Menko Maritim, Rizal Ramli menyebut mega proyek listrik 35 ribu Mega Watt sebagai proyek mustahil dan ambisius
Rizal pun menentang pembangunan mega proyek tersebut. Dia menantang berdebat di depan umum dengan JK soal pembangunan proyek listrik 35 ribu MW.
Soal tantangan ini, JK menyindir Rizal di sejumlah kesempatan dan menyarankannya agar tidak berkomentar sebelum paham permasalahan.
Salah satu Juru Bicara Wapres kala itu, Husein Abdullah, bahkan berkomentar pedas soal tantangan debat ini dan memintanya tutup mulut.
"Apa kita mau membiarkan seluruh kota di Indonesia harus merasakan pemadaman listrik bergilir? Rizal Ramli ini, apa mau lihat Indonesia mati lampu. Kalau Rizal Ramli cerdas dan bijaksana, harusnya membantu pemikiran melakukan terobosan. Setidaknya kalau tidak mampu, lebih baik tutup mulut saja," kata Husein.