Boy William Nge-vlog di Gedung DPR, Ini Jawaban Puan Maharani Soal Mic Mati

Oleh karenanya, pimpinan sidang meminta Puan untuk mengatur jalannya sidang agar dia bisa berbicara. Puan akhirnya mematikan mikrofon milik salah satu anggota.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Mutiara Rizka Maulina
Kamis, 12 November 2020 | 18:37 WIB
Boy William Nge-vlog di Gedung DPR, Ini Jawaban Puan Maharani Soal Mic Mati
Puan Maharani dan Boy William di gedung DPR RI. - (YouTube/Boy William)

SuaraJogja.id - Untuk kali pertama, pembuatan video blog atau vlog di dalam Gedung DPR diizinkan. Dalam kesempatan tersebut, presenter Boy William mewawancarai Ketua DPR RI Puan Maharani. Sempat dihujat warganet lantaran mematikan mikrofon salah satu anggota dewan, Puan memberikan pembelaan.

Menggunakan baju batik merah, Boy William menemui Puan Maharani di pintu masuk gedung DPR. Tidak hanya diterima di pintu depan, Boy diizinkan masuk ke dalam ruang kerja orang nomor satu dalam struktur organisasi DPR RI tersebut. Boy juga diajak masuk ke ruang tamu khusus orang-orang penting.

"Belum pernah, punya kepentingan apa saya ke sini Bu," ujar Boy.

Sebelumnya, penyanyi sekaligus presenter itu mengaku belum pernah berkunjung ke gedung DPR. Puan juga menyampaikan bahwa belum ada artis lainnya yang pernah diajak masuk ke dalam ruangan tersebut. Mendengar itu, Boy bersorak kegirangan karena bisa menjadi yang pertama.

Baca Juga:Puan Maharani Dapat Penghargaan, Warganet: Terpopuler Matiin Mic

Setelah dari ruang kerja Puan, Boy diajak melihat ke dalam ruang paripurna. Letaknya cukup jauh dari ruang kerja Puan. Diakui politisi PDIP itu bahwa memang gedung tempatnya bekerja itu cukup luas; anggotanya saja terdiri dari 500 lebih orang.

"Rata-rata setiap hari kalau tidak dalam masa pandemi covid, yang datang ke gedung DPR ini bisa 10.000 orang," terang Puan.

Puan menjelaskan, kecintaannya terhadap dunia politik sudah mengalir di darahnya, mulai dari kakek, ibu, dan bapaknya semua berkecimpung dalam dunia tersebut. Awalnya, Puan sempat tidak menyukai bidang itu. Melihat kedua orang tuanya sibuk mengurus hal-hal politik, itu membuatnya tidak ingin bersentuhan dengan dunia tersebut.

Lalu tiba waktunya, bapaknya terus menanyakan jika Puan ingin berkecimpung di dunia politik. Akhirnya, wanita berusia 47 tahun tersebut mengambil keputusan untuk terjun dan berakhir jatuh cinta di dalamnya. Bersama dengan Boy, Puan sempat bercanda mengenai kampanyenya untuk jadi orang nomor satu di Republik Indonesia.

Menjabat sebagai ketua DPR RI, Puan mengaku masih merasakan gugup berhadapan dengan orang-orang. Untuk meredakannya, Puan biasa menarik npfas dalam. Namun, tindakan itu selalu ia pastikan jangan sampai terlihat oleh orang lain. Di depan kursinya di ruang paripurna adalah jajaran kursi untuk fraksi terbesar, yakni PDIP, yang diketuai oleh ibu kandungnya, Megawati Soekarnoputri.

Baca Juga:Daftar Penerima Bintang Jasa dari Jokowi, Ada Luhut dan Puan, Minus Gatot

"Memang untuk duduk di kursi paling depan itu ya perjuangan lima tahun. Bukan sembarangan bisa duduk, karena memang aturannya gitu," terang Puan.

Menyinggung kasus mematikan mikrofon yang sempat viral diperbincangkan masyarakat, Puan menyebutkan bahwa anggota DPR memiliki aturan dan tata tertib. Setiap anggota memiliki hak berbicara, sementara pimpinan sidang ada lima orang. Siapa yang akan memimpin ditentukan dari rapat pimpinan.

Untuk menjaga jalannya persidangan, seorang pimpinan, kata dia, harus bisa mengatur agar sidang dapat berjalan secara baik dan benar. Ia mengatakan, anggota yang sudah berbicara seharusnya menggunakan kesempatannya dengan baik, termasuk memberikan kesempatan untuk anggota lainnya juga berbicara dalam sidang tersebut.

Puan menyebutkan, jika di bawah sedang berbicara, maka pimpinan yang ada di atas tidak bisa berbicara karena mikrofonnya sudah diatur secara otomatis. Ia mengungkapkan, hanya ada satu mikrofon yang bisa menyala. Kendali untuk bisa mematikan mikrofon dan segalanya terletak di meja tengah milik Puan.

"Sementara waktu kejadian yang heboh itu lo, yang mimpin itu sebenarnya yang sebelah kanan saya, tapi saat yang bersangkutan mau bicara enggak bisa bicara," terang Puan.

Karena anggota di bawah terus menekan tombol mikrofon, lanjut Puan, pimpinan sidang yang ada di atas tidak bisa berbicara. Oleh karenanya, pimpinan sidang meminta Puan untuk mengatur jalannya sidang agar dia bisa berbicara. Puan akhirnya mematikan mikrofon milik salah satu anggota yang masih berbicara.

Puan menyampaikan, hal tersebut bukan disengaja. Saat itu, anggota sudah diberikan waktu untuk berbicara, tetapi ingin terus berbicara, kemudian Puan mengambil sikap untuk menjaga jalannya persidangan.

Puan Maharani dan Boy William di gedung DPR RI. - (YouTube/Boy William)
Puan Maharani dan Boy William di gedung DPR RI. - (YouTube/Boy William)

Saksikan wawancara eksklusif Boy dan Puan DI SINI.

Selesai dari ruang paripurna, Puan menyetir kendaraan listrik untuk berkeliling bagian luar gedung DPR. Dalam kesempatan itu, Puan bercerita bahwa ia sebelumnya berpacaran dengan suaminya selama delapan tahun hingga akhirnya memutuskan untuk menikah. Saat itu ia cukup sulit untuk memutuskan menikah cepat.

Selanjutnya, Puan mengajak Boy mengunjungi ruang sidang untuk melantik Presiden dan Wakil Presiden. Sering jadi sasaran demo, Puan menjelaskan bahwa DPR memiliki tiga tugas: fungsi pengawasan, fungsi legislasi, dan fungsi anggaran. Fungsi legislasi merupakan bagian untuk membuat undang-undang.

"Memang di setiap undang-undang itu tidak mungkin sempurna seluruhnya karena pasti akan ada pro-kontra karena kemudian banyak pihak yang dilibatkan disitu," terang Puan.

Untuk itu, Puan mengusulkan agar setiap pembahasan dapat dilakukan secara terbuka. Selama pandemi covid, masyarakat bisa ikut menyaksikan pembahasan UU melalui TV Parlemen. Jika ada ketidak cocokan, maka bisa disampaikan kepada DPR. Hal itu sudah menjadi tugas mereka untuk melayani masyarakat.

Saat diserbu pendemo, Puan tidak merasakan takut. Ia hanya berpikir kenapa aspirasi itu tidak disampaikan secara baik dan benar serta santun. Gedung itu adalah rumah rakyat. Anggota DPR menerima apa yang jadi aspirasi masyarakat. Namun, ia berharap tidak perlu sampai melakukan pengrusakan dan mengganggu ketertiban umum.

Sudah beberapa kali gerbang di gedung DPR runtuh diserbu pendemo. Oleh karenanya, kata Puan, gerbang itu terus ditinggikan dan diperkokoh. Ia mengakau, itu bukan untuk memberikan batasan, tetapi menjaga aparat di balik gerbang agar tidak tertimpa pagar. Puan berpesan agar para pendemo tidak sampai melakukan perusakan.

"Jadi impian saya buat Indonesia. Indonesia yang bisa memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya. Indonesia yang aman tentram adil," tutur Puan.

Impian Puan untuk Indonesia sama seperti yang diinginkan sang proklamator Bung Karno, yakni negara yang bisa maju, dicintai rakyatnya, semangat gotong royong terus tumbuh dilakukan oleh seluruh rakyatnya tanpa terbatas suku ras dan agama.

Sejak diunggah pada Kamis (12/11/2020), video berdurasi 14 menit lebih itu sudah ditonton lebih dari 125.000 kali. Ada 13 ribu yang menekan tanda suka dan seribu lebih yang memberikan tanggapan di kolom komentar. Beberapa warganet memuji Boy yang bisa menjadi vlogger pertama di gedung DPR RI.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak