Hingga saat ini, Museum Vredeburg menjadi tempat Malam Museum yang paling sering mengadakan kegiatan.

Hambatan
Tantangan yang harus dihadapi Edwin dan kawan-kawan adalah mencari museum yang bisa buka di malam hari. Seperti yang kita ketahui, umumnya museum beroperasi di pagi hingga sore hari.
Namun setelah mengajukan proposal ke beberapa tempat, Museum Benteng Vredeburg mengizinkan untuk mengadakan kegiatan pada malam hari.
Baca Juga:Waspadai Bahaya Lahar Dingin, BPBD Kota Yogyakarta Tingkatkan Kesiapsiagaan
Hingga hari ini, kegiatan masih sering dilakukan di Benteng Vredeburg. Sebelum pandemi bahkan rutin mengadakan kegiatan hingga 2 kali dalam sebulan.
Museum-museum lainnya kemudian menyusul memberikan izin, seperti Museum Sandi, Museum Sonobudoyo, Musum TNI Angkatan Udara, dan lainnya.
Hanya Diadakan di Kota Yogyakarta
Kegiatan malam yang diadakan oleh Malam Museum hanya dilaksanakan di wilayah Kota Yogyakarta saja. Hal ini karena mempertimbangkan keamanan para peserta.
Dikhawatirkan bila kegiatan dihelat terlalu jauh dari Kota, peserta dapat mengalami kendala di perjalanan pulang dari Museum.
Baca Juga:Grace Batubara Kunjungi Yogyakarta dan Serahkan Bantuan Sosial
“Karena kita selesainya kan juga malam. Khawatirnya nanti saat peserta pulang ada kejadian yang tak diinginkan. Nah, kita meminimalisir kemungkinan terjadinya hal itu,” ujar Edwin.
Sejumlah museum di wilayah Bantul pernah menawarkan untuk diadakan agenda Malam Museum. Namun hingga saat ini, Edwin masih mempertimbangkan dari berbagai sisi.
Jumlah Anggota
Malam museum hingga saat ini memiliki 51 relawan dan 7 orang pengurus. Semua anggota di komunitas Malam Museum nantinya yang akan mengurus kegiatan eksternal. Semua anggota di komunitas Malam Museum adalah mahasiswa.
Masih duduk di bangku perkuliahan menjadi salah satu syarat untuk menjadi anggota Malam Museum. Hal ini karena mahasiswa memiliki waktu luang lebih banyak disbanding yang sudah bekerja.
Selain itu, mahasiswa biasanya memiliki ide kreatif dan segar untuk diterapkan ke komunitas.