"Warga tidak perlu buru-buru menjual ternak. Apalagi kalau harga yang ditawarkan jauh lebih murah. Pak Bupati juga bilang, jangan sampai kejadian hewan ternak dengan harga murah terjadi lagi," tegasnya.
Dikonfirmasi terpisah, seorang warga Kalitengah Lor, Darto, mengaku sudah menjual dua sapi perah miliknya.
Hal itu dilakukannya akibat memikirkan proses perawatan yang merepotkan selama dievakuasi nanti.
"Sapi perah sudah saya jual ke daerah Klaten, dapet Rp19 juta, biasanya sampai Rp20 juta," kata Darto.
Baca Juga:Sempat Mandek, Evakuasi Ternak Warga di Lereng Gunung Merapi Mulai Lagi
Selain karena repotnya perawatan selama evakuasi, Darto menjual sapinya karena tidak ingin kejadian saat erupsi Merapi 2010 lalu kembali terjadi. Waktu itu tiga sapinya menjadi korban setelah sempat dievakuasi.