SuaraJogja.id - Penyelenggaraan Pilkada Bantul Tahun 2020 tinggal menghitung hari. Sejumlah persiapan pemilihan dengan protokol kesehatan dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bantul.
Hingga kini pihaknya mulai melakukan pelipatan surat suara serta menyortir surat yang rusak. Ribuan surat tersebut telah didatangkan pada Jumat (20/11/2020).
Kadiv Teknis Penyelenggaraan KPU Kabupaten Bantul, Joko Santoso menjelaskan KPU menargetkan penyortiran diselesaikan dalam dua hari kedepan.
"Persiapan logistik, hari ini mulai sortir lipat, direncanakan selama 2 hari selesai," kata Joko ditemui di Lapangan Pesutan, Desa Trirenggo, Kecamatan/Kabupaten Bantul, Sabtu (21/11/2020).
Baca Juga:Rifka Annisa: Kekerasan Seksual di Bantul Harus Ditangani Serius
Ia menjelaskan dalam penyortiran tersebut, pihaknya menerjunkan 80 orang. Sebanyak 10 orang diantaranya adalah disabilitas.
"Kami juga memberikan ruang kepada teman disabilitas untuk berpartisipasi dalam pilkada ini. Maka dari itu kami melihat bahwa semua orang berhak untuk mendukung jalannya pesta demokrasi rakyat di Bantul ini," jelasnya.
Kedatangan surat suara, lanjut Joko disimpan di dua gudang berbeda. Hal itu dilakukan untuk mengurangi kerumunan yang berpotensi terjadinya penularan Covid-19.
"Jadi kami simpan di tempat yang berbeda. Pertama di gudang KPU Bantul dan juga di gudang persewaan yang ada di sekitar kantor KPU," jelas dia.
Sebanyak 46 orang melakukan penyortiran di gudang milik KPU Bantul. Sementara 34 orang sisanya berada di gudang persewaan.
Baca Juga:Ada Dugaan Money Politic, Bawaslu Akan Panggil Paslon Pilkada di Bantul
"Jadi dalam satu tempat maksimal diisi oleh 50 orang. Namun kami membagi lebih sedikit agar tidak terjadi penularan, karena cukup riskan," ujar dia.
Jumlah surat suara yang sudah diterima, kata Joko, sesuai dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) ditambah 2,5 persen dari jumlah DPT.
"Yang sudah kami terima itu sesuai DPT plus 2,5 persen dari jumlah DPT. Jika jumlah DPT di Bantul ini 704.688 orang," katanya.
Disinggung apakah jumlah surat suara yang diterima sudah termasuk potensi pemungutan suara ulang, Joko menyebut jika hal itu belum diterima KPU Bantul.
"Jumlah itu berbeda dengan jumlah yang kami terima. Nanti kami sediakan sebanyak 2.000 surat suara jika memang ada pemungutan suara ulang," jelas dia.