Positif Covid-19 di Lembaga Pendidikan Sleman Meroket, Begini Kronologinya

dari total penambahan 121 kasus Positif Covid-19 dalam sehari tersebut, 70 di antaranya berasal dari institusi pendidikan.

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 27 November 2020 | 10:37 WIB
Positif Covid-19 di Lembaga Pendidikan Sleman Meroket, Begini Kronologinya
Sampel darah yang terindikasi positif virus corona. (ANTARA/Shutterstock/am.)

SuaraJogja.id - Penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Sleman meningkat beberapa hari lalu. Salah satu yang menjadi penyumbang terbanyak adalah lembaga pendidikan atau pondok pesantren di wilayah Kapanewon Gamping.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sleman Novita Krisnaeni, mengatakan bahwa temuan kasus di ponpes tersebut berawal dari salah seorang santri yang mengeluh sakit. Dari situ pengelola langsung melakukan pemeriksaan guna memastikan kondisi siswanya.

"Diawali satu santri dulu yang melakukan tes rapid karena memang sebelumnya sudah ada gejala Covid-19," ujar Novita saat dikonfirmasi awak media, Jumat (27/11/2020)

Novita menjelaskan setelah hasil pemeriksaan itu keluar lantas justru berkembang menjadi 78 kasus. Dikatakan bahwa kemunculan awal kasus itu terjadi sejak sepekan lalu.

Baca Juga:Urai Kemacetan, Dishub Sleman Uji Coba Rekayasa Lalin di Cebongan

Berdasarkan data yang ada, Novita menyebut bahwa para santri tersebut berada di jenjang pendidikan SMP dan SMA. Saat ini perawatan kepada santri-santri tersebut memanfaatkan fasilitas yang ada di ponpes.

“Meski hanya dirawat di ponpes saja namun dengan pengawasan yang ketat kami lihat pihak ponpes juga mampu melaksanakannya. Ditambah juga pengawasan dari satgas Covid-19 tingkat desa serta puskesmas setempat," ucapnya.

Terkait gejala yang tengah dialami oleh para santri, kata Novita masih didominasi oleh anosmia atau hilangnya indera penciuman dan pengecapan. Walaupun juga ada yang merasakan batuk serta pilek.

Dinkes Sleman tidak lupa untuk menyarankan kepada pengelola ponpes untuk melakukan sterilisasi di semua lokasi. Menurutnya perlu pengawasan yang lebih ekstra lagi dari para orangtua dan guru supaya penyebaran di lingkungan pendidikan tidak terjadi lagi.

"Satgas Covid-19 di ponpes juga harus bisa lebih tegas. Kalau memang ada pelanggaran ya diberikan teguran atau semacamnya. Intinya protokol kesehatan itu tidak boleh disepelekan," tegasnya.

Baca Juga:Bikin Haru, Alasan Tukang Parkir di Sleman Ini Tolak Uang dari Pelanggan

Diketahui sebelumnya sempat terjadi ledakan jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Sleman. Tercatat pada hari ini Rabu (25/11/2020) lalu ada 121 penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo, mengungkapkan dari total penambahan sehari 121 orang tersebut, 70 di antaranya berasal dari institusi pendidikan. Kendati enggan untuk memberikan informasi lebih lanjut terkait institusi pendidikan yang menyumbang banyak kasus tersebut, kata Joko, itu berada di Kapanewon Gamping.

"Ada 90 orang yang dilakukan tes swab karena sebelumnya rapid tesnya reaktif. Dari situ 70 orang dinyatakan positif, delapan orang negatif, dan 12 orang sisanya masih menunggu hasil," terangnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini