Dua Faskes di Sleman Sempat Penuh, Sekarang Sudah Bisa Digunakan Lagi

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo mengatakan bahwa sebelumnya kedua faskes tersebut rencananya akan ditutup hingga 30 November 2020.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 25 November 2020 | 20:49 WIB
Dua Faskes di Sleman Sempat Penuh, Sekarang Sudah Bisa Digunakan Lagi
Suasana Asrama Haji Yogyakarta yang digunakan untuk lokasi karantina mandiri yang disediakan Pemkab Sleman, Selasa (19/5/2020). [Suarajogja.id / Ilham Baktora]

SuaraJogja.id - Dua fasilitas kesehatan (faskes) darurat milik Pemkab Sleman yang sempat dikabarkan penuh sudah bisa kembali digunakan mulai hari ini, Rabu (25/11/2020). Kedua faskes tersebut bakal kembali digunakan untuk merawat pasien asimptomatik dan bergejala ringan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo mengatakan bahwa sebelumnya kedua faskes tersebut rencananya akan ditutup hingga 30 November 2020.

Namun, terhitung sejak hari ini, pihaknya merevisi hal tersebut dan menyatakan bahwa faskes untuk siap kembali digunakan.

"Asrama Haji dan Rusunawa Gemawang sudah dapat menerima kembali pasien terkonfirmasi Covid-19 baik yang asimptomatik maupun simptomatik ringan," kata Joko dalam keterangan tertulis, Rabu (25/11/2020).

Baca Juga:Masuk Daftar Ruang Isolasi Penuh, RSPAU dr S Hardjolukito Klarifikasi

Joko mengungkapkan bahwa revisi pembukaan kedua faskes ini mempertimbangkan ruang yang sudah tersedia kembali.

Sebab sudah ada beberapa pasien yang boleh dipersilakan untuk pulang, diitambah lagi dengan beberapa kamar yang sebelumnya harus diperbaiki sekarang sudah selesai pengerjaannya.

"Beberapa kamar juga telah selesai dilakukan perbaikan atau renovasi," terangnya.

Sebelumnya, Joko menuturkan, penuhnya kedua faskes tersebut akibat lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Sleman beberapa hari belakangan. Lonjakan kasus Covid-19 di Sleman yang serupa dengan yang terjadi di Kota Yogyakarta ditengarai pasca libur panjang akhir Oktober lalu.

Kendati belum bisa dikatakan secara pasti, tapi Joko menilai, naiknya jumlah kasus di bulan November berkesinambungan dengan libur panjang bulan sebelumnya.

Baca Juga:Takut Covid-19 Jadi Alasan Masyarakat Enggan ke Fasilitas Kesehatan

Padahal, disampaikan Joko, pada bulan Oktober lalu, Status Kabupaten Sleman masih belum masuk ke dalam kategori zona merah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak