Tiga Bioskop di Sleman Sudah Buka, Dinkes Khawatirkan Klaster Baru

Pihaknya masih khawatir akan adanya klaster bioskop, mengingat sebelumnya sudah muncul klaster perkantoran yang menggunakan AC sentral dalam ruangan.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Minggu, 29 November 2020 | 14:59 WIB
Tiga Bioskop di Sleman Sudah Buka, Dinkes Khawatirkan Klaster Baru
Ilustrasi penonton memakai masker saat menonton film di bioskop. (Antara)

SuaraJogja.id - Tiga dari lima bioskop di Sleman sudah mulai beroperasi sejak Sabtu (14/11/2020) lalu. Tiga bioskop tersebut berada di Kapanewon Sleman, Depok, dan Mlati.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo menjelaskan, rekomendasi operasional yang dikeluarkan bagi bioskop, sebelumnya sudah mendapatkan assesment dari Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sleman.

Seluruh bioskop yang sudah mengajukan izin rekomendasi dinilai telah memenuhi syarat yang ditentukan, mulai dari adanya tempat duduk yang diberikan jeda, pengaturan waktu pemutaran film yang berjeda, hingga pengaturan masuk dan keluar pengunjung dari teater.

"Tidak lupa penyediaan hand sanitizer dan sarana lain penunjang protokol kesehatan," kata Joko, Minggu (29/11/2020).

Baca Juga:Positif Covid-19 di Lembaga Pendidikan Sleman Meroket, Begini Kronologinya

Meskipun demikian, pihaknya masih khawatir akan adanya klaster baru, mengingat sebelumnya sudah muncul klaster perkantoran yang menggunakan AC sentral dalam ruangan.

"Ruangan bioskop juga menggunakan AC sentral, dikhawatirkan juga menimbulkan klaster baru," imbuh Joko.

Ia menambahkan, nantinya akan ada proses evaluasi bagi setiap bioskop yang beroperasi. Tidak menutup kemungkinan, akan ada penambahan syarat yang diajukan kepada pihak bioskop. Misalnya, tidak boleh makan di dalam ruangan.

"Karena pengunjung akan membuka masker saat makan atau minum," kata dia.

Diketahui, dua bioskop lain yang berada di Kapanewon Depok belum beroperasi.

Baca Juga:Tidak Dianjurkan Rapid Test Massal, Dinkes Sleman Fokus Penerapan Prokes

"Keduanya memang belum mengajukan izin rekomendasi," ungkap Joko.

PR Sleman City Hall (SCH) Tika Sari mengungkapkan, sebagai pengelola salah satu mal dengan bioskop di dalamnya, pihaknya tetap menjadikan protokol kesehatan sebagai poin utama.

Sejak pandemi COVID-19 merebak di Indonesia, khususnya Sleman, SCH sudah mengganti tombol tiket parkir menjadi sensor; menempatkan fasilitas cuci tangan berkeran sensor yang dilengkapi sabun; menyediakan hand sanitizer; mengukur suhu tubuh; mewajibkan pengunjung menggunakan masker dan menjaga jarak fisik, hingga mengganti tombol lift menjadi pedal kaki (diinjak).

"Selain diutamakan, kami terus meningkatkan pengawasan penerapan protokol kesehatan tersebut, dari segi kenyamanan dan keamanan buat pengunjung kami," terangnya.

Sebelum memasuki area bioskop, pengelola bioskop akan melakukan double checking, diikuti pengecekan ulang suhu tubuh pengunjung dan penggunaan hand sanitizer.

Di dalam bioskop juga diterapkan physical distancing, tak hanya saat proses pembelian tiket nonton, melainkan juga menjadikan kursi teater selang-seling depan dan belakang. Kebijakan protokol kesehatan lainnya juga diberlakukan secara ketat.

"Kami meminta kerja sama para pengunjung untuk tetap bisa menjalankan protokol kesehatan di manapun," tandasnya.

Kontributor : Uli Febriarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini