SuaraJogja.id - Sosok Kyai kharismatik, KH Ahmad Mustofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus turut mencermati sikap sebagian pendakwah yang justru memicu kegaduhan di tengah umat.
Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang, Jawa Tengah menyampaikan pentingnya Amar Ma'ruf Nahi Munkar yang seyogyanya berlandaskan kasih sayang, bukan berlandaskan kebencian.
Sambil menangis, Gus Mus berpesan kepada para pendakwah agar menghadirkan akhlak yang santun sebagaimana dicontohkan Nabi Muhammad saw.
Pesan tersebut ia sampaikan dalam acara Haul Virtual K.H Achmad Masduqi Mahfudz dalam video yang diunggah di kanal Youtube GusMus Channel.
Baca Juga:Unggah Ceramah Rizieq, Gus Sahal: Selamatkan Anak dari Polusi Akhlak!
"Saya mengimbau kepada kiai-kiai muda, jangan sampai tidak berusaha untuk meniru kanjeng Rasul dalam kasih sayangnya kepada umat," kata dia dikutip Suara.com, Selasa (01/12/2020).
Menurut Gus Mus, umat ini betul-betul rindu dengan akhlaknya Rasulullah saw, serta rindu kepada perilakunya yang santun.
"Tolong kepada para kiai-kiai, para ustaz, para habib, tolong hadirkan lagi akhlaknya Rasulullah saw. Agar orang-orang awam yang tidak paham Al-Qur’anul Karim, kurang paham dengan pribadi Rasulullah, bisa menyimak anda sekalian yang ngerti Al-Qur’an," pinta Gus Mus.
Ia menambahkan, sikap santun meneladani akhlak Rasulullah saw tersebut sebaiknya dihadirkan para pendakwah bukan hanya dalam ucapan saja melainkan juga perilaku.
Dengan begitu, lanjut Gus Mus, orang-orang awam yang lugu bisa menirunya. Gus Mus berharap semua contoh baik yang ditampilkan bisa termasuk amal jariyah.
Baca Juga:Ustaz Hilmi Sebut Teks Khotbah Jumat Bikin Jamaah Pulas Tidur di Masjid
"Mudah-mudahan ini termasuk jariyah anda sekalian kalau anda sudi menampilkan akhlak Rasulullah saw dalam masyarakat terutama yang sekarang ini," tutupnya.
Pesan Gus Mus tersebut diunggah oleh akun Twitter Yusuf Muhammad dan menuai sejumlah komentar.
"Kenapa harus nangis?" kata akun @michael***
"Anda tidak akan pernah tau dalamnya cinta beliau terhadap agama dan nasib umat Rasulullah SAW. Terlihat selama ini beliau menahan kesedihan akibat terkikisnya nilai2 islami yang rahmatan, yang mengajak pada kebaikan dan budi pekerti, saling mengasihi dan menyayangi sesama manusia," sahut akun @guyz***