SuaraJogja.id - Eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyoroti kegaduhan kabar kenaikan gaji dan tunjangan anggota DPRD DKI Jakarta. Karena itu, dia memanggil anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP Ima Mahdiah.
Ahok mengundang Ima Mahdiah langsung karena dia dulu bertahun-tahun magang dengannya. Menurut Ahok, masalah anggaran APBD DKI tersebut merusak dan memicu kemarahan rakyat.
"Ima, saya minta kamu datang karena ini masalah anggaran APBD. Jujur saja masalah anggaran APBD DKI ini merusak, membuat kemarahan rakyat," kata Ahok membuka, dikutip Suara.com dari tayangan dalam Kanal YouTube Panggil Saya BTP.
"Saya punya banyak anak magang. Kamu paling lama magang dengan saya ya, sejak 2010. Di antara semua anak magang yang baik-baik, rata-rata tidak mau masuk politik, tapi saya berusaha memprovokasi supaya kalian terpanggil sebagai politisi," lanjut Ahok.
Baca Juga:Pemuda Ngamuk di MRT, Protes Larangan Makan Minum, Endingnya Bikin Kesal

Kemudian, Ahok mengingat masa-masa saat dia ditahan di Mako Brimob. Kala itu, dia meminta Ima Mahdiah untuk masuk PDI Perjuangan, mewakilinya menjaga APBD DKI Jakarta dari para 'penggarong'.
"Saya masih ingat waktu ditahan di Mako Brimob, saya minta kamu masuk PDIP mewakili saya menjaga APBD dki dari penggarong-penggarong itu," ucap Ahok.
Ahok lalu mengungkap sejumlah kejadian pertengkaran antara dia dengan orang sesama parpolnya kala itu.
"Kamu tahu persis waktu saya ribut dan berantem dengan sesama orang partai. Saya ngotot sampai dikatain anjing. Saya balas saja, saya memang anjing penjaga uang warga Jakarta," tukas Ahok.
Lebih lanjut, Ahok mengaku tidak sepakat apabila gaji dan tunjangan DPRD DKI Jakarta naik, apalagi dengan angka yang cukup drastis.
Baca Juga:Mencuat Petisi Tolak Kenaikan Gaji dan Tunjangan DPRD DKI Jakarta
Ahok mengatakan, upaya menaikkan gaji dan tunjangan tersebut tidak benar, apalagi di tengah kondisi pandemi seperti sekarang ini. Terlebih lagi, PAD DKI Jakarta tengah turun dan tunjangan PNS dipotong.