Pilkada Bantul Digelar Besok, Ini Lokasi TPS Masing-Masing Paslon

Masing-masing pasangan calon, yang merupakan warga Bantul, juga akan mencoblos pada 9 Desember.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 08 Desember 2020 | 20:05 WIB
Pilkada Bantul Digelar Besok, Ini Lokasi TPS Masing-Masing Paslon
Kedua pasangan calon bupati dan wakil bupati Bantul menunjukkan nomor urut yang didapat dalam pengundian di KPU Bantul, Kamis (24/9/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Penyelenggaraan Pilkada Bantul 2020 tinggal menunggu hitungan jam. Sejumlah Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) telah menyiapkan Tempat Pemungutan Suara (TPS) di masing-masing kalurahan.

Pengiriman logistik masih dilakukan hingga saat ini. Diprediksi, penyaluran logistik akan dilakukan hingga malam hari.

Masing-masing pasangan calon, yang merupakan warga Bantul, juga akan mencoblos pada 9 Desember.

Paslon nomor urut 1 Bupati dan Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih-Joko Purnomo akan menggunakan hak suaranya di tempat tinggal mereka.

Baca Juga:Besok Pilkada 2020, Ini Daftar Paslon yang Bertarung di 7 Daerah Kalbar

Calon Bupati Halim Muslih mencoblos di TPS 6, Pedukuhan Singosaren, Wukirsari, Imogiri. Halim direncanakan memilih pada pukul 09.00 WIB.

Sementara pendampingnya, Joko Purnomo, akan menggunakan hak suaranya di Pedukuhan Singosaren, Banguntapan sekitar pukul 08.00 WIB.

Tak jauh berbeda, pasangan calon nomor urut 2 Suharsono-Totok Sudarto berencana menggunakan hak suaranya pada pagi hari.

Petahana Bupati Bantul Suharsono mencoblos di TPS 1, Pedukuhan Demangan, Bangunharjo, Sewon. Suharsono direncanakan pukul 07.00 WIB berada di TPS tersebut.

Totok Sudarto, calon Wakil Bupati Bantul nomor urut 2, berencana menggunakan hak suaranya di Pedukuhan Terong 1, Terong, Dlingo. Totok mencoblos pada pukul 09.00 WIB.

Baca Juga:Pilkada Medan, Begini Cara KPU Jemput Suara Pasien Covid-19

Ketua Divisi Partisipasi Masyarakat, Sosialisasi, dan SDM KPU Bantul Musnif Istiqomah menjelaskan, pilkada di masa pandemi harus menerapkan protokol kesehatan (prokes). KPU sebagai penyelenggara telah berusaha untuk mewujudkan pemilihan yang aman melalui penerapan prokes secara berlapis, untuk penyelenggara, pemilih, maupun TPS.

"Jadi kami berpesan kepada masyarakat, jangan merasa tidak aman," ucapnya, Selasa (8/12/20202).

Musnif menyampaikan, KPPS akan dilengkapi dengan alat pelindung diri. Kemudian pemilih yang datang ke TPS, selain membawa surat pemberitahuan pemungutan suara bagi pemilih, dia mengimbau, agar mematuhi prokes secara ketat.

"Seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Prokes ini kan sudah hal lazim, jadi harus ditaati dan dipatuhi," terang dia.

Musnif menambahkan, pemilih juga disarankan membawa sendiri segala sarana yang dibutuhkan, misalnya alat tulis untuk tanda tangan di daftar hadir. Memang, KPPS akan menyediakan alat tulis untuk tanda tangan, tetapi untuk mencegah penularan, masyarakat diharapkan membawa alat tulis sendiri.

Selanjutnya, pemilih disarankan datang ke TPS sesuai dengan jam yang dicantumkan dalam surat Pemberitahuan Pemungutan Suara Bagi Pemilih. Hal ini berbeda dengan pemilihan terdahulu yang pemilih bebas datang kapan saja pada waktu pemungutan suara.

Menurut Musnif, KPPS saat ini telah mengatur dan membagi waktu kehadiran para pemilih. Kepatuhan pemilih terhadap waktu kehadiran ini sangat penting.

"Sudah kami berikan waktu dan durasi. Nantinya agar tidak terjadi kerumunan di TPS," jelas Musnif.

Diketahui, Kabupaten Bantul terdapat 2.085 TPS dengan DPT 704.688. Artinya, tiap TPS maksimal terdapat 500 pemilih. Nantinya waktu pencoblosan diatur. Misalnya, urutan 1-50 mencoblos pukul 07.00-07.59 WIB, begitu seterusnya. Apabila terpaksa datang ke TPS dan terjadi antrean, maka pemilih sebaiknya antre dengan memperhatikan jarak aman, minimal satu meter.

Terpisah, Ketua KPU Bantul Didik Joko Nugroho mengatakan, di masing- masing TPS juga sudah ada alur protokol kesehatan yang dibuat berlapis. Ketika pemilih datang, maka akan langsung disarankan untuk cuci tangan terlebih dahulu, kemudian ada pengukuran suhu badan.

Sebelum menyalurkan hak pilih, nantinya pemilih akan diberi sarung tangan sekali pakai dan ketika keluar dari TPS akan diminta untuk cuci tangan kembali.

Tiap TPS juga disediakan bilik khusus. Bilik itu untuk mengantisipasi pemilih yang memiliki suhu tubuh diatas atau bersuhu 37,5 derajat.

"Saat pemilihan, kami juga ada bilik khusus. Jadi pelayanan akan dilakukan terpisah. Selanjutnya pemilih kami minta untuk segera memeriksakan diri," ujar Didik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini