SuaraJogja.id - Kasus kejahatan jalanan atau klitih di Kabupaten Sleman mulai kembali marak dalam beberapa bulan terakhir. Dari beberapa kasus yang sudah ditemukan dan sedang dalam penanganan pihak kepolisian, hampir semua pelaku membawa senjata tajam.
Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Deni Irwansyah mengatakan bahwa selama awal pandemi Covid-19, Sleman sempat merasakan nihil dari kasus jalanan tersebut. Namun dalam beberapa bulan terakhir, kejahatan jalanan itu kembali muncul.
"Awal Desember mulai ada beberapa kasus dugaan kejahatan jalanan di Sleman. Memang sempat nihil saat awal pandemi Covid-19 lalu, tapi di beberapa bulan terakhir ini ada sedikit peningkatan," kata Deni saat dikonfirmasi SuaraJogja.id, Kamis (17/12/2020).
Ketika dimintai data lebih lengkap terkait sepanjang tahun 2020, pihaknya masih belum bisa memberikan. Kendati demikian, Deni mengakui sudah ada beberapa kasus yang berhasil ditangani jajaran kepolisian baik dari polsek atau Polres Sleman.
Baca Juga:Resahkan Warga, Dua Pemuda Bawa Sajam Diamankan Polres Sleman
Hal tersebut berkat kegiatan patroli yang terus dilaksanakan Satsabhara, Satreskrim, intel, maupun jajaran polsek di Sleman. Beberapa kejadian yang muncul di media sosial maupun yang meresahkan masyarakat bisa ditangani dengan cepat.
"Sudah banyak juga yang berhasil kita amankan dan sedang dalam proses, mulai dari kasus di Gamping, Bulaksumur, Depok Timur, Godean, hingga Mlati," ucapnya.
Deni juga belum bisa menyebutkan secara pasti berapa orang yang terlibat dalam beberapa kasus tersebut karena orang-orang itu masih dalam pemeriksaan.
"Ya kisaran yang diproses saat ini sudah ada enam kasus. Jumlah tersangka bervariasi. Ada yang dua, ada yang satu, tapi dalam setiap proses penyidikan ada tersangkanya. Ditunggu saja, nanti kemungkinan dalam waktu dekat juga akan kita rilis beberapa kasus itu," terangnya.
Deni mengungkapkan bahwa dalam proses penyidikan dan pemeriksaan lebih lanjut terhadap beberapa kasus itu, selalu ditemukan berang bukti senjata tajam atau pemukul. Senjata tajamnya pun memiliki beberapa jenis dan ukuran yang berbeda.
Baca Juga:Puluhan Orang Lakukan Perusakan di Guyangan, Berikut Situasi Terkini
Selain penemuan senjata tajam yang ada dalam beberapa kasus kejahatan jalanan tersebut, pihak kepolisian juga mengungkap fakta lain -- dari proses sejauh ini, kasus masih didominasi oleh anak di bawah umur.
"Dalam setiap kasus itu selalu kita temukan ada senjata tajam, dan juga sejauh ini dominan di bawah umur, tapi ada juga sudah dewasa. Sebagian besar memang di bawah umur," jelasnya.
Deni menilai, terkait pelaku dewasa yang sejauh ini ditemukan dan diproses, kebanyakan masih terdapat ikatan dengan sekolah yang bersangkutan. Pelaku dewasa itu adalah alumni yang masih berkomunikasi dengan adik-adik kelasnya.
"Jadi alumni itu masih tetap eksis dan ikut berperan dalam kegiatan adik-adik kelasnya, mungkin diajak tawuran-tawuran atau apa pun itu yang meresahkan warga padahal sudah tidak bersekolah di sana," imbuhnya.
Demi terus menjaga keamanan di tengah masyarakat, pihak kepolisian juga akan terus menggiatkan kegiatan patroli wilayah. Patroli Sabhara juga akan disebar ke beberapa titik yang ada di Sleman dan tentu saja dengan bantuan dari jajaran Polsek masing-masing wilayah
"Hasilnya giat preventif itu memang cukup efektif, bisanya temuan-temuan dugaan kriminal itu terlihat saat ada segerombolan orang yang berkerumun. Lalu ketika didatangi dan diperiksa ternyata memang ada senjata tajam yang dibawa," ungkapnya.
Selain itu, Deni juga menambahkan bakal memperketat pengawasan di wilayah Kabupaten Sleman jelang momen libur natal dan tahun baru (nataru). Hal tersebut dimaksudkan untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat khususnya bagi umat kristiani yang ingin melaksanakan ibadah atau perayaan keagamaan.
Sementara itu, Kapolres Sleman AKBP Anton Firmanto menegaskan, pihaknya terus menciptakan situasi Sleman yang kondusif. Diharapkan masyarakat juga bisa turut andil dalam menjaga lingkungannya agar tetap aman dan tidak ada konflik-konflik lain yang muncul akibat saling terprovokasi.
"Mari kita jaga kota ini, khususnya di Sleman. Caranya dengan menciptakan keamanan, kedamaian dan situasi yang kondusif di tengah masyarakat,” tegas Anton.