"Awalnya tidak berpikir jika ada larangan penyulutan kembang api dari Pemkab Bantul. Ya saya tetap jualan saja, karena menganggap perayaan tahun baru cukup dilakukan bersama keluarga di rumah, lalu diramaikan dengan kembang api. Tetapi prediksi saya salah, pembelinya sangat sedikit hari ini," kata dia.
Eko yang sudah berjualan sekitar 4 hari di Jalan Parangtritis hanya bisa pasrah. Dirinya belum memutuskan apakah pada hari H pergantian tahun akan tetap berjualan.
"Jika melihat kondisi saat ini sepertinya pembeli tidak akan banyak pada pergantian tahun. Belum tahu lagi apa tetap berjualan atau tidak," ungkap Eko.
Terpisah, Kepala Satpol PP Bantul, Yulius Suharta mengatakan bahwa penyulutan kembang api sudah dilarang saat merayakan pergantian tahun baru.
Baca Juga:Kasus Covid-19 Makin Gawat, Pemkot Jogja Didesak Tegas Soal Lockdown Tugu
"Tindakannya kepada kepolisian. Kami juga ikut mengamankan pada malam tahun barunya. Sebenarnya penjual yang ada di kota (Yogyakarta) sudah diminta untuk tak berjualan. Karena potensi menimbulkan kerumunan bisa terjadi dari aktivitas perayaan dengan kembang api," kata dia.
Pihaknya juga akan menggelar patroli pada malam tahun baru untuk membubarkan kerumunan di titik lokasi yang telah disasar.
"Nanti tim gabungan dari Satpol PP Bantul, TNI-Polri akan patroli. Terutama di titik kumpul warga yang berpotensi terjadi keramaian, seperti Taman Paseban, Jalan Jalur Lingkar Selatan (JJLS), Pasar Seni Gabusan dan Puncak Sosok. Tetapi dari Dinas Pariwisata di Puncak Sosok informasinya sudah ditutup mulai besok," kata Yulius.