Gunung Merapi Trending Usai Kembali Luncurkan Lava Pijar

Gunung Merapi kembali meluncurkan guguran lava pijar

Galih Priatmojo
Rabu, 06 Januari 2021 | 07:18 WIB
Gunung Merapi Trending Usai Kembali Luncurkan Lava Pijar
Puncak Gunung Merapi yang mengeluarkan asap putih terlihat dari wilayah Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (8/12/2020). [ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho]

SuaraJogja.id - Aktivitas gunung Merapi yang terus mengalami peningkatan dalam beberapa hari ini membuat gunung yang berada di kawasan DIY dan Jateng ini trending di jagad media sosial.

Seperti diketahui, dalam kurun sepekan, Gunung Merapi yang sudah naik statusnya menjadi siaga terlihat mengeluarkan lava pijar.

Terpantau hingga Selasa (5/1/20201) Gunung Merapi sudah dua kali mengeluarkan lava pijar.

Teranyar, Gunung Merapi kembali mengeluarkan guguran lava pijar, Selasa malam.

Baca Juga:Berstatus Siaga, Merapi Menunjukan Peningkatan Aktivitas

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengabarkan guguran lava pijar tersebut mengarah ke barat.

"Guguran dengan jarak luncur pendek terjadi sekitar pukul 18.47 WIB. Gugurannya belum terlihat masuk ke hulu sungai yang mana," terangnya.

Ia menjelaskan guguran tersebut terjadi di sisi barat daya dengan alur Sungai Boyong, Bebebeng, Krasak dan Lamat.

"guguran tersebut bercampur antara lava lama dengan material lava baru. Guguran ini terus terjadi. Yang paling penting intensitas material guguran jadi suatu indikator magma menuju permukaan. Sejak semalam dari seismisitas ada 40 guguran yang bercampur antara guguran lama dan baru," jelasnya.

Lebih jauh Hanik mengungkapkan meski aktivitas Merapi terus meningkat, ia belum akan menaikkan statusnya lagi ke level Awas. Hal tersebut lantaran guguran lava pijar masih jauh dari permukiman penduduk.

Baca Juga:Gunung Merapi Semburkan Material Diduga Lava Pijar

Ia menyebut untuk daerah bahaya sementara ini masih meliputi kawasan rawan bencana atau KRB III dengan radius 5 kilometer dari puncak.

"Saat ini lava pijar itu runtuhannya sekitar 150 meter dengan jauhnya runtuhan yang ada, jadi ancaman itu belum sampai ke penduduk sehingga statusnya masih siaga," tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini