Data Kematian Covid-19 Beda, Anggota DPRD Kota Jogja: Nrimo ing Pandemi

Pada situs resmi Pemerintah Provinsi DIY, angka kematian akibat Covid-19 per tanggal 31 Desember sebanyak 260 orang, sedangkan menurut Silaphar ada 1.973 orang.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Mutiara Rizka Maulina
Jum'at, 08 Januari 2021 | 18:01 WIB
Data Kematian Covid-19 Beda, Anggota DPRD Kota Jogja: Nrimo ing Pandemi
Ilustrasi Covid-19 (Elements Envato)

"Selain angka kematian positif, Kemenkes ternyata juga punya angka kematian probable," terang narasi dalam video Narasi TV yang diunggah pada Kamis (7/1/2021).

Kematian probable adalah di saat pasien memiliki gejala Covid-19 sudah meninggal sebelum mendapatkan hasil swab. Di Indonesia, angka kematian probable juga disebut cukup tinggi. Dari tanggal 23 Desember, tercatat ada 7.490 orang yang dinyatakan meninggal dengan gejala Covid-19, tetapi belum diketahui hasilnya.

Menurut rekomendasi WHO sendiri, angka kematian probable seharusnya dimasukkan dalam angka kematian akibat Covid-19.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sendiri, saat dikonfirmasi Narasi TV, tidak menyanggah adanya data tersebut. Meski belum mengetahui pasti mana data yang benar, tetapi ia menilai temuan tersebut sebagai hal yang menarik. Sebab, data tersebut dapat digunakan sebagai dasar untuk mengambil kebijakan.

Baca Juga:Kalina Oktarani Sakit Pneumonia, Mirip Infeksi Covid-19?

Mengaku harus membereskan data-data tersebut, Budi menyampaikan bahwa ia harus berhati-hati dalam mengolah data tersebut.

"Yang penting jangan ada niat menyembunyikan atau niat menyajikan data yang salah karena itu akan membuat keputusan yang salah," ujar Budi, dikutip dari video Narasi TV.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini