Motor Dipinjam buat Jemput Istri, Warga Banguntapan Jadi Korban Penipuan

Terduga pelaku mengaku sudah menyiapkan uang Rp9 juta untuk diberikan kepada korban, tetapi harus menunggu istrinya yang pulang dari bekerja.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Minggu, 10 Januari 2021 | 18:57 WIB
Motor Dipinjam buat Jemput Istri, Warga Banguntapan Jadi Korban Penipuan
Terduga pelaku penipuan tertangkap CCTV saat membawa sepeda motor korban di wilayah Pedukuhan Gilang RT 4, Kalurahan Baturetno, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul. - (SuaraJogja.id/HO-Sigit Setyo Nugroho)

SuaraJogja.id - Dugaan penipuan dan penggelapan menimpa seorang warga Pedukuhan Gilang RT 4, Kalurahan Baturetno, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul. Satu unit sepeda motor hilang setelah terduga pelaku meminjam sepeda motor korban untuk menjemput istri.

Sigit Setyo Nugroho, korban dugaan penipuan, menjelaskan bahwa sepeda motornya dibawa kabur pelaku pada Sabtu (9/1/2021). Pihaknya didatangi pelaku, yang sebelumnya pernah berkenalan di bengkel di Kota Yogyakarta.

"Jadi orang ini sering memperbaiki motornya di bengkel tempat saya bekerja dulu. Jadi sudah sering komunikasi, tetapi karena ada PHK, saya dikeluarkan dari bengkel pada 2017 dan tidak pernah komunikasi lagi," terang Sigit, dihubungi wartawan, Minggu (10/1/2021).

Ia melanjutkan, mulanya pelaku mencari keberadaan Sigit melalui karyawan yang masih bekerja di bengkel tersebut. Sigit, yang kini berjualan lotek di dekat rumahnya, didatangi terduga pelaku. Pria tersebut meminta korban mencarikan gudang penyimpanan untuk usaha jual beli sepeda motor bekas.

Baca Juga:Jalan Berlubang Timbulkan Genangan, Warga Banguntapan Minta Pengaspalan

"Hampir 3 tahun tidak pernah komunikasi tiba-tiba orang ini mendatangi rumah saya. Jadi ada tetangga saya yang bekerja di bengkel dan memberikan alamat saya. Kedatangannya untuk menawarkan bekerja sama membuka usaha jual beli motor bekas," ungkap dia.

Terduga pelaku dan korban berbincang-bincang hingga ke pembahasan tempat menyimpan sepeda motor. Sigit menjelaskan, dirinya mendapat tempat yang strategis untuk menempatkan sepeda motor-sepeda motor yang akan dijual.

"Saat itu saya dapat gudang untuk menyimpan sepeda motor yang nantinya akan dijual di sekitar rumah saya. Gudang ini milik tetangga saya dan ditawarkan dengan harga Rp9 juta," jelas dia.

Terduga pelaku sepakat dan akan mengambil tawaran harga gudang tersebut. Namun sebelum memberikan uang, pria itu pamit pergi untuk membenahi sepeda motornya.

"Sudah banyak berbincang, orang ini pamit untuk servis motor terlebih dahulu. Pukul 11.00 WIB dia pergi dan sekitar pukul 13.00 WIB datang lagi melanjutkan rencana usaha itu," katanya.

Baca Juga:Catat, Kebiasaan Ini Bisa Bikin Kampas Kopling Motor Cepat Haus

Terduga pelaku mengaku sudah menyiapkan uang Rp9 juta untuk diberikan kepada korban, tetapi harus menunggu istrinya yang pulang dari bekerja.

"Dia akan memberikan uang itu sekitar pukul 14.00 WIB. Istri orang ini naik bus dari RS Nur Hidayah, Bantul ke sekitar Jalan Wonosari. Nanti istri dia akan berjalan kaki menuju rumah saya," jelas dia.

Karena merasa iba, Sigit meminjamkan sepeda motornya. Sekitar pukul 14.30 WIB, terduga pelaku menggunakan sepeda motor korban untuk menjemput istrinya. Namun hampir setengah jam ditunggu, orang tersebut tidak kembali.

"Padahal dari Jalan Wonosari ke rumah saya hanya lima menit. Saya mulai curiga dan menghubungi orang ini, tetapi tidak diangkat," katanya.

Sigit, yang mendapatkan informasi bahwa terduga pelaku tinggal di wilayah Sitimulyo, akhirnya mendatangi alamat tersebut. Namun setelah didatangi, terduga pelaku tidak pernah tinggal di sana.

"Kata warga tidak orang itu tidak tinggal di sana [alamat yang diberikan terduga pelaku]. Akhirnya saya berpikir sepeda motor saya dibawa kabur," kata Sigit.

Hingga kini pihaknya berharap kendaraannya bisa kembali. Sebab, aktivitasnya bergantung pada sepeda motor tersebut.

"Itu kendaraan saya satu-satunya. Jadi saya berharap motor bisa kembali. Namun karena sudah buntu dan tidak bisa dihubungi, saya akan menyerahkan ke pihak berwajib," terang dia.

Hingga kini pihaknya mengaku masih dalam proses pelaporan. Korban masih menunggu waktu agar terduga pelaku memiliki iktikad baik untuk mengembalikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini