Tiga Kali Cek Tensi, Sekda Bantul Gagal Divaksin Covid-19 Lagi

Helmi mengaku, selama ini ia sudah mengonsumsi Amlodipine atau obat penurun tekanan darah. Kendati demikian, tensinya masih saja tinggi.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 04 Februari 2021 | 15:23 WIB
Tiga Kali Cek Tensi, Sekda Bantul Gagal Divaksin Covid-19 Lagi
Sekda Bantul Helmi Jamharis ditemui wartawan di kompleks Perkantoran Pemkab Bantul, Jumat (8/1/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul Helmi Jamharis harus mengurungkan niatnya untuk menerima vaksin Covid-19. Tiga kali mengecek tekanan darah, hasilnya masih tinggi.

"Iya hari ini saya cek tensi darah lagi dan hasilnya masih tinggi, sehingga vaksinasi harus ditunda lagi," ujar Helmi, dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (4/2/2021).

Helmi mengaku, selama ini ia sudah mengonsumsi Amlodipine atau obat penurun tekanan darah.

Kendati demikian, tensinya masih saja tinggi.

Baca Juga:Oxford/AstraZeneca Akan Modifikasi Vaksin untuk Lawan Varian Baru Corona

"Tadi ditensi masih 150/90 mmHg, sehingga belum bisa divaksin, padahal saya sudah konsumsi obat penurun tekanan darah,” kata Helmi.

Mantan Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul itu sebelumnya menjadi pejabat pertama yang dijadwalkan menerima vaksin pada Kamis (28/1/2021).

Namun kondisi tekanan darahnya cukup tinggi berkisar 170/90 mmHg, sehingga vaksinasi harus ditunda.

Selanjutnya, saat pemantauan vaksinasi di puskesmas, Rabu (3/2/2021), Helmi kembali mengecek tensinya di Puskesmas Kretek.

Hasilnya, tercatat tekanan darahnya 150/90 mmHg. Syarat menerima vaksin Sinovac salah satunya yakni, tekanan darah harus normal, yaitu berkisar 140/80 mmHg.

Baca Juga:The Lancet: Vaksin Sputnik Rusia Keampuhan 91 Persen, Tanpa Efek Samping

Kendati gagal divaksin kali ketiga, hal tersebut tidak membuat Helmi membatalkan diri mendapatkan vaksin Sinovac.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak