Disebutkan Pujiati, pihaknya tidak lantas tinggal diam begitu saja menunggu vegetasi itu bertumbuh dengan sendirinya. Upaya penanaman di area bekas erupsi pun terus dilakukan oleh TNGM untuk membuat wilayah hutan yang rindang.
"TNGM juga berupaya melakukan penanaman dengan menggunakan press block di area terdampak berat erupsi di tahun 2011. Ditambah dengan penanaman di area bekas erupsi untuk pengayaan jenis hutan pegunungan mulai pionir, sub klimaks dan klimak," tandasnya.
Sedangkan untuk erupsi Gunung Merapi saat ini, Pujiati menyabut masih belum bisa memastikan dampak kerusakan yang terjadi. Namun pihaknya akan tetap berusaha secepat mungkin untuk bisa mengetahui seberapa banyak vegetasi yang terkena dampak erupsi kali ini.
Hal tersebut agar perbaikan ke depan terhadap hutan yang masih tercakup di wilayahnya pun bisa berjalan lebih cepat. Terutama vegetasi yang berada di bagiam barat daya lereng Gunung Merapi yang masih terus terkena material guguran.
Baca Juga:Gunung Merapi Luncurkan 9 Kali Lava Pijar Jarak Luncur Hingga 1 Kilometer
"Bagaimana pun kita harus melihat kerusakannnya. Sehingga jika memang sudah ada gambarannya, terus apa yang harus kita lakukan. Itu juga kami lakukan pada erupsi tahun 2010 silam. Rencananya akan menerbangkan drone tapi kita tunggu situasi lebih kondusif dulu," pungkasnya.