Di Luar Zona Bahaya, Warga Turgo di Barak Purwobinangun Boleh Pulang

Ratusan pengungsi Merapi dari Turgo tersebut sudah meninggalkan kediaman mereka sejak tanggal 27 Januari 2021 lalu.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 09 Februari 2021 | 13:45 WIB
Di Luar Zona Bahaya, Warga Turgo di Barak Purwobinangun Boleh Pulang
Warga Turgo dipulangkan dari Barak Pengungsian Purwobinangun ke rumahnya masing-masing, Selasa (9/2/2021). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Sebanyak 136 warga Turgo, Purwobinangun, Pakem, Sleman yang berada di barak pengungsian Purwobinangun sudah diperbolehkan pulang ke rumahnya masing-masing. Kepulangan itu berdasarkan rekomendasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) yang menyatakan bahwa radius bahaya masih berada di 5 km.

"Untuk Turgo masih aman karena masih di luar 5 km. Jadi dari BPPTKG dan BPBD sudah merekomendasikan warga untuk pulang, tapi kalau misal warga merasa tidur di rumah kurang tenang saat malam, warga bisa tidur di SD Sanjaya Tritis," kata Lurah Purwobinangun Heri Suasana saat ditemui awak media, Selasa (9/2/2021).

Disampaikan Heri bahwa ratusan warga Turgo tersebut sudah mengungsi sejak tanggal 27 Januari 2021 lalu.

Menurutnya, selain dari rekomendasi BPPTKG, yang masih menyatakan jarak permukiman warga masih radius aman, keinginan warga untuk pulang juga menjadi pertimbangan penting untuk mengambil keputusan.

Baca Juga:Kembali Jauh, Luncuran Lava Pijar Gunung Merapi Capai 1,5 Km ke Barat Daya

Heri mengatakan bahwa warga sudah merasa aman untuk kembali ke rumahnya masing-masing.

"Kita memang serahkan kepada warga, karena warga ini kan sudah apal dan sudah lama tinggal di sana. Jadi kita ikuti saja, kalau memang warga sudah merasa nyaman pulang ke rumah masing-masing ya kita antar pulang, tapi kalau warga masih khawatir dan ingin bertahan di barak ya kita ikuti," terangnya.

Heri menyebut masih tetap akan mempersiapkan barak Purwobinangun untuk digunakan selanjutnya jika memang dibutuhkan. Hal itu dilakukan mengingat status Merapi yang masih berada di level III atau Siaga.

"Posko tidak dibongkar. Kita tetap persiapkan lagi jika memang ada pengungsian lagi selanjutnya," imbuhnya.

Heri menegaskan walaupun sudah berada di rumah masing-masing, pengawasan masih akan terus dilakukan baik dari pemerintah desa atau warga sendiri. Pengawasan tetap akan dilakukan sesuai dengan kegiatan yang sudah berjalan sejak status Merapi meningkat menjadi Siaga.

Baca Juga:Berada di Jarak Aman dari Merapi, Pengungsi Turgo Diperbolehkan Pulang

Sudah ada tim sapu bersih yang selalu siap untuk mengawasi warga khususnya ketika malam hari beristirahat di rumah masing-masing. Selain melakukan pengawasan kepada warga, tim sapu bersih juga akan memantau aktivitas vulkanik Gunung Merapi.

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak