Joko menuturkan kondisi sabo dam khusus BOD yang ada di sungai-sungai Gunung Merapi masih dalam keadaan bagus. Artinya daya tampung hingga fungsinya masih mampu sebagai penampung lahar hujan yang kemungkinan akan terus mengalir.
Ditanya terkait dengan karakter lahar hujan atau jenis material yang sudah mengalir kali ini, kata Joko, saat ini masih didominasi oleh material halus atau berupa pasir. Belum ada material batu-batu besar yang turun ke bawah.
"Beda dengan 2010 lalu. Kalau tahun 2010 itu material hasil erupsi ukuran besar itu udah turun karena banjir. Nah untuk sekarang ini yang turun baru ukuran pasir sama kerikil," cetusnya.
Berdasarkan pantauan BPBD, aliran lahar hujan terus terjadi di sepanjang Kali Boyong dan Kali Krasak bagian atas saja. Sementara untuk di Kali Gendol belum terlihat aliran lahar hujan dari puncak Merapi.
Baca Juga:Merapi Diguyur Hujan, Aliran Lahar Hujan Teramati Masuk Alur Kali Boyong
Sebelumnya Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan aliran lahar hujan yang terlihat di alur Kali Boyong. Hal itu terjadi akibat intensitas hujan cukup besar di puncak Gunung Merapi.
"Hujan di puncak Merapi terjadi Selasa (16/2/2021) sekitar pukul 17.23 WIB dengan intensitas curah hujan sebesar 3 mm/jam. Sisi barat Gunung Merapi juga melaporkan kejadian hujan disertai suara gemuruh petir dan kilat," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, kepada awak media, Rabu (17/2/2021).
Hanik menerangkan dalam aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan Selasa (16/2/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB teramati juga aliran lahar hujan. Aliran material dari puncak Merapi itu berada di alur Kali Boyong.
"Teramati aliran lahar dengan intensitas di bawah sedang pada pukul 18.03 WIB pada alur Kali Boyong," imbuhnya.
Hanik menyebut endapan material awan panas Gunung Merapi masih menyentuh angka ratusan ribu atau tepatnya dikisaran 100 hingga 300 ribu. Angka itu masih terbilang kecil yang artinya hulu-hulu sungai yang ada di Gunung Merapi saat ini masih mampu menampung terjadinya lahar hujan.
Baca Juga:Intensitas Awan Panas Guguran Merapi Turun, BPPTKG: Justru Patut Diwaspadai
"Jadi memang belum membahayakan penduduk. Kendati begitu masyarakat dan pemerintah daerah agar tetap mengantisipasi bahaya lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi itu," tuturnya.