Berdasarkan data per tanggal 17 Februari, BPPTKG menyebut volume kubah lava di tengah sebesar 426 ribu meter kubik dengan laju pertumbuhan rata-rata 10 ribu meter per hari. Sedangkan kubah lava di sisi barat daya sedikit lebih kecil yakni sebesar 397 ribu meter kubik.
"Namun secara umum baik yang di tengah dan di barat daya rata-rata pertumbuhan kubah lava sebesar 10 ribu meter kubik per hari. Ini masih kecil, di bawah rata-rata Merapi," tuturnya.
Hanik mengakui masih terdapat kemungkinan potensi bersatunya dua kubah lava tersebut. Hal itu disebabkan oleh guguran lava dari kubah lava yang berada di tengah masih didominasi banyak mengarah ke barat.
"Sampai saat ini pertumbuhan kubah lava yang berada di tengah itu masih ke arah barat. Jadi sampai saat ini masih ada jarak antara kubah lava di tengah dan pinggir," terangnya.
Baca Juga:Gunung Merapi Muntahkan 15 Kali Lava Pijar, Jarak Luncur Capai 1 Km
Ditanya mengenai terkait dengan penurunan status, Hanik menyebut kondisi saat ini belum bisa dilakukan sebab kibah lava masih terus bertumbuh.
Hanik menambahkan potensi bahaya masih dalam rekomendasi yang sama yakni bakal berfokus pada sektor Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau sejauh maksimal 3 kilometer dari puncak.
Selain itu kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III juga tetap direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu. Ditambah dengan imbauan kepada pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak dalam kondisi saat ini.
Perlu diketahui juga hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada Siaga (Level III). Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Baca Juga:Banyak Kompas Berjalan di Jogja, Ternyata Begini Patokan Mata Angin Mereka