Jelang Pelaksanaan Sekolah Tatap Muka, 15.300 Guru di Bantul Akan Divaksin

Menuju sekolah tatap muka di tahun ajaran baru , Isdarmoko menjelaskan, guru masuk ke dalam kelompok rentan karena harus bertemu dengan siswa dari berbagai latar belakang.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Mutiara Rizka Maulina
Selasa, 02 Maret 2021 | 15:13 WIB
Jelang Pelaksanaan Sekolah Tatap Muka, 15.300 Guru di Bantul Akan Divaksin
Ilustrasi siswa dan guru sekolah [Antara]

SuaraJogja.id - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan telah memastikan, sekolah tatap muka akan berlangsung pada pekan ketiga Juli 2021 mendatang. Sekolah tatap muka akan dilaksanakan pada tahun ajaran baru. Saat ini, berbagai persiapan tengah dalam proses, termasuk salah satunya adalah pemberian vaksin kepada tenaga pengajar.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bantul Isdarmoko menyampaikan, pihaknya telah melakukan pendataan. Ada 15.300 orang yang akan menerima vaksin untuk mempersiapkan sekolah tatap muka. Jumlah tersebut terdiri dari guru, karyawan baik PNS maupun honorer, hingga staf lainnya, seperti penjaga malam dan sebagainya.

"Guru masuk bagian yang rentan karena menghadapi siswa dengan berbagai latar belakang orang tua, mungkin saja ada yang OTG. Makanya guru harus punya imun yang tinggi," ujar Isdarmoko, Selasa (2/3/2021).

Menuju sekolah tatap muka pada tahun ajaran baru mendatang, Isdarmoko menjelaskan bahwa guru masuk ke dalam kelompok rentan karena harus bertemu dengan siswa dari berbagai latar belakang. Oleh karenanya, pemberian vaksin tahap kedua yang diberikan kepada pelayan publik salah satu kelompok yang disasar adalah tenaga pengajar.

Baca Juga:Sekolah Tatap Muka Mulai Juli, Disdikpora Bantul Ungkap Aturan Penyesuaian

Dari hasil pendataan, pihaknya menemukan, ada sekitar 15.300 orang yang diajukan untuk menerima vaksin pada tahap kedua. Jumlah tersebut terdiri dari golongan guru dan karyawan sekolah. Harapannya, pemberian vaksin terhadap guru menjadi upaya untuk mendukung pembelajaran tatap muka pada tahun ajaran baru mendatang.

"Nanti diusahakan dulu sampai bisa tervaksin," imbuh Isdarmoko.

Untuk bisa kembali mengajar secara tatap muka dengan siswa, setiap guru dipastikan harus sudah menerima vaksin terlebih dahulu. Jika ada guru maupun murid yang memiliki kondisi khusus seperti penyakit bawaan atau tidak bisa menerima vaksin, mereka akan diminta mengikuti pembelajaran dari rumah terlebih dahulu.

Sejauh ini, Isdarmoko sudah mengajukan jumlah tersebut dan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan. Namun, perencanaan pemberian dan sebagainya akan dilakukan oleh pemerintah setempat.

Isdarmoko menargetkan, proses vaksinasi akan selesai pada pada bulan Juni dan setiap orang sudah menjalani dua kali proses penyuntikan.

Baca Juga:Pembelajaran Tatap Muka di Kota Jambi

"Saat ini masih persiapan, tatap muka akan dibuka tahun ajaran baru," tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak