Meski melakukan revisi target, Dispar tak bisa memastikan apakah ikut merevisi besaran belanja di 2021 yang mencapai Rp13,5 miliar.
Rincian tersebut antara lain, Rp9 miliar adalah belanja rutin yang terdiri dari Rp6 miliar gaji ASN dan Rp2 miliar gaji pegawai harian lepas. Sementara sisanya sekitar Rp4,5 miliar untuk biaya operasional.
"Tetapi jika memang harus ada refocusing, kami sudah punya gambaran mana saja yang akan dikurangi," ujar Kwintarto.
Terpisah, Ketua Komisi B DPRD Bantul yang membidangi pariwisata, Wildan Nafis meminta kepada Dispar melakukan perhitungan ulang terkait dengan rencana revisi pendapatan menjadi Rp14 miliar. Pasalnya, besaran nilai revisi itu terlalu kecil.
Baca Juga:Menparekraf Sandiaga Ingin Pariwisata Cepat Bangkit Usai Vaksinasi
"Seharusnya bisa mencapai Rp16-17 miliar. Jika hanya Rp14 miliar, terlalu rendah. Padahal sebelumnya (pendapatan di 2020) sudah lebih dari Rp14 miliar. Kami akan minta Dispar untuk mengkaji kembali besaran itu," kata Wildan ditemui wartawan di komplek Kantor DPRD Bantul.