SuaraJogja.id - Kapanewon Berbah, Sleman miliki program Layanan Manten untuk KTP-el dan KK nya (Lama Enaknya). Layanan one day service dari pemerintah kapanewon untuk pengantin baru yang sah lewat perkawinan negara, di wilayah Berbah.
Panewu Berbah Wildan Solichin mengatakan, layanan yang mulai diterapkan sejak 1 Maret 2021 itu dipersembahkan bagi masyarakat Berbah yang baru sah menjadi pasangan pengantin.
Layanan tersebut, memberikan kesempatan bagi pengantin memiliki dokumen kependudukan dengan status baru, sebanyak tiga dokumen sekaligus.
"Jadi dokumen itu KTP dengan status Kawin, dan 3 Kartu Keluarga (KK). Baik KK pasangan, KK mertua maupun orangtua," kata dia, Senin (15/3/2021).
Baca Juga:Minggu Ini, Pelatih dan Pemain Asing PSS Sleman Dipastikan Tiba
Untuk pengantin pertama pada 10 Maret 2021 kemarin, pengantin akad jam 10.00 WIB, kami langsung cetak 3 dokumen itu sekaligus.
"Alhamdulillah berjalan lancar, terlebih jaringan juga lancar," kata dia.
Wildan menambahkan, program Lama Enaknya dilatarbelakangi keinginan kapanewon agar warga setempat tertib SIAK, mengistimewakan warga yang menikah. Baik nikah perdana maupun nikah pascacerai.
"Karena setelah menikah itu, harus mengubah status administrasi kependudukan. Jadi setelah sah langsung status menjadi 'kawin'," terangnya.
Kendati diperuntukkan bagi warga ber-KTP Berbah, program ini tak menutup kesempatan bagi warga luar Berbah.
Baca Juga:Diduga Kena Begal Payudara, Akun Ini Minta Waspada Lewat Condongcatur
"Asalkan mereka sudah lebih dahulu mengurus pindah penduduk ke Berbah," tuturnya.
Tahapan kado Lama Enaknya ini dimulai dari proses pendaftaran nikah ke KUA Berbah. Diikuti mendaftar perubahan KTP ke kapanewon. Bila tak ada kendala dalam sistem atau data sudah klir, proses ini bisa dilalui dalam tiga hari.
Kemudian, saat pasangan menikah dan dinyatakan sah sebagai pasangan suami istri, KUA ---atau pihak gereja, atau pemuka agama yang memimpin pernikahan pasangan yang bersangkutan--- akan melapor ke kapanewon. Dokumen kemudian bisa langsung diantarkan ke lokasi pernikahan.
"Kalau beda lokasi antara akad dan resepsi, tetap kami berikan. Kemarin itu ada yang akad di Berbah tapi resepsi di Prambanan, dokumen sudah jadi. Kami minta salah satu staff untuk mengantarkan dokumen kado Lama Enaknya ke lokasi resepsi, di hari itu juga, " terangnya.
Yang terpenting dari program ini adalah terkoneksinya data dari KUA ke pihak kapanewon.
Wildan menegaskan, walaupun program ini menunjukkan efektivitas dan efisiensi layanan dokumen kependudukan bagi pengantin baru, kapanewon tak akan mencetak di luar hari kerja atau beberapa hari sebelum sahnya pernikahan.
"Kami tak ingin maladministrasi, kalau sudah sah baru kecetak. Kalau nikah [hari] Minggu ya tidak bisa dicetak Jumat," kata dia.
Ide program kado bagi pengantin baru di Berbah ini, muncul dari pengalaman kala Wildan bekerjasama dengan jasa penyedia konsumsi, saat berada dalam sebuah acara ormas.
Kala itu, ia meminta foto salinan KTP milik penyedia jasa namun dijawab tidak membawa. Ditambah lagi, si penyedia jasa menjelaslan bahwa dirinya sudah menikah namun belum mengubah status perkawinannya.
Demi menyukseskan program ini, pihak kapanewon pernah menonaktifkan seluruh komputer yang biasanya digunakan untuk pelayanan kependudukan.
"Komputer kami sampai kami free-kan untuk tidak kami gunakan proses lain. Sistem kami, kami prioritaskan untuk si manten [pengantin] itu. Keberuntungan kami pula saat itu, jaringan lancar, verifikasi di sistem Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Sleman juga cepat hijau [diterima dan terverifikasi]," ungkapnya.
Layanan tanpa biaya alias gratis ini, kali pertama diterapkan pada pasangan beruntung asal Kalurahan Kalitirto, yaitu Andriyan Nurhidayat & Andini Agustin Yunianti.
"Layanan ini akan terus kami terapkan ke depannya. Rencana mau kami beri kado buku juga, bertema memulai biduk rumah tangga. Tapi itu masih perlu dipikirkan kembali," tandas Wildan.
Kontributor : Uli Febriarni