"Kami tak ingin maladministrasi, kalau sudah sah baru kecetak. Kalau nikah [hari] Minggu ya tidak bisa dicetak Jumat," kata dia.
Ide program kado bagi pengantin baru di Berbah ini, muncul dari pengalaman kala Wildan bekerjasama dengan jasa penyedia konsumsi, saat berada dalam sebuah acara ormas.
Kala itu, ia meminta foto salinan KTP milik penyedia jasa namun dijawab tidak membawa. Ditambah lagi, si penyedia jasa menjelaslan bahwa dirinya sudah menikah namun belum mengubah status perkawinannya.
Demi menyukseskan program ini, pihak kapanewon pernah menonaktifkan seluruh komputer yang biasanya digunakan untuk pelayanan kependudukan.
Baca Juga:Minggu Ini, Pelatih dan Pemain Asing PSS Sleman Dipastikan Tiba
"Komputer kami sampai kami free-kan untuk tidak kami gunakan proses lain. Sistem kami, kami prioritaskan untuk si manten [pengantin] itu. Keberuntungan kami pula saat itu, jaringan lancar, verifikasi di sistem Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Sleman juga cepat hijau [diterima dan terverifikasi]," ungkapnya.
Layanan tanpa biaya alias gratis ini, kali pertama diterapkan pada pasangan beruntung asal Kalurahan Kalitirto, yaitu Andriyan Nurhidayat & Andini Agustin Yunianti.
"Layanan ini akan terus kami terapkan ke depannya. Rencana mau kami beri kado buku juga, bertema memulai biduk rumah tangga. Tapi itu masih perlu dipikirkan kembali," tandas Wildan.
Kontributor : Uli Febriarni
Baca Juga:Diduga Kena Begal Payudara, Akun Ini Minta Waspada Lewat Condongcatur