Meski begitu, enggak sedikit juga yang malah nekat menantang maut. Selain emak-emak viral yang pakai jilbab dan gamis hijau benar-benar from head to toe, sama-sama di Juli 2019 lalu, ada juga ajakan dari warganet di Facebook untuk ramai-ramai ke Pantai Parangtritis, Bantul pakai baju hijau.
Undangan dari seorang videografer tersebut tak ayal langsung viral. Kata si pencetus, dia hanya bercanda dan terinspirasi dari meme "Storm Area 51, They Can't Stop All if Us", yang juga sedang banyak disoroti di Amerika Serikat kala itu.
![Tangkapan layar ajakan ke Parangtritis pakai baju hijau yang tersebar di Facebook. [Facebook]](https://media.suara.com/pictures/original/2019/07/19/83625-tangkapan-layar-ajakan-ke-parangtritis-pakai-baju-hijau.jpg)
"Di Amerika sekarang sedang viral event serupa namanya 'Storm Area 51, they can't stop us all'. Kan Area 51 itu fasilitas penuh misteri, enggak ada satu pun yang bisa masuk," kata Satya kepada Suara.com saat dihubungi, Jumat (19/7/2019).
Ramainya undangan ke pantai selatan pakai hijau secara massal itu pun ditanggapi banyak pihak berwenang, mulai dari koordinator SAR, Kepala Dinas Pariwisata Bantul, sampai Sekda DIY.
Baca Juga:Murah dan Mengenyangkan, Ayam Olive Selalu Jadi Idola Warga Jogja
Memang ada korban kecelakaan laut yang pakai baju hijau, tetapi, kata mereka, tidak jarang juga wisatawan pantai selatan yang tetap selamat walaupun pakai baju hijau.
Dispar Bantul sendiri tidak pernah membuat aturan soal dress code ke pantai selatan, jadi pakai baju hijau ke sana tidak dilarang.
Senada, pihak SAR juga menekankan, yang berbahaya itu jika pengunjung nekat ke tengah laut, terlebih kalau sudah dilarang. Mau pakai baju hijau atau warna lainnya, yang penting jangan tes ombak -- dalam arti literal.
Selain itu, masyarakat juga diminta Sekda DIY saat itu untuk lebih meningkatkan kesadaran mitigasi alih-alih menggubris ajakan sensasional tadi.
Namun begitu, ternyata ada juga lo, alasan ilmiah kenapa pakai baju hijau di pantai sebaiknya dihindari.
Baca Juga:Memecahkan Kode Rahasia ala Orang Jogja alias Boso Walikan
Hanya saja, alasan tersebut lebih berkaitan dengan kejadian pascakecelakaan laut, khususnya ketika dilakukan upaya pertolongan.