Kejar Target Vaksin, Kemenkes Ingin Vaksinasi Massal Diperbanyak

saat ini lebih kurang sebanyak 2,9 juta penduduk Indonesia sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Sabtu, 20 Maret 2021 | 15:33 WIB
Kejar Target Vaksin, Kemenkes Ingin Vaksinasi Massal Diperbanyak
Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian Kemenkes RI, Agusdini Banun Saptaningsih. [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

Ditegaskan Agusdini bahwa vaksinasi massal tidak hanya dilakukan untuk DIY saja. Namun rencananya program itu akan dilaksanakan di semua provinsi, mulai dari Jawa, Bali, dan provinsi lain.

"Bentuk pelaksanaan vaksinasi massal seperti yang dilakukan UGM untuk lansia di Grha Sabha Pramana ini, dulu nakes juga di sini. Itu sangat bagus dan kita mengharapkan banyak vaksinasi massal dan memang sudah ditindaklanjuti Dinkes DIY dengan baik," tuturnya.

Disinggung mengenai, vaksinasi Covid-19 bagi mahasiswa, kata Agusdini, akan dimasukkan ke dalam tahap-tahap selanjutnya. Pasalnya keterbatasan vaksin yang ada membuat vaksinasi masih harus dilakukan dengan sasaran prioritas terlebih dulu.

"Memang di dunia ini ada keterbatasan vaksin sehingga kita pun mengalami keterbatasan vaksin. Tetapi, diutamakan yang kelompok-kelompok utama divaksin seperti nakes, lansia, pelayanan publik, yang rentan, terakhir baru yang umum. Mahasiswa mungkin masuk yang umum itu," tandasnya.

Baca Juga:Hati-hati! Jangan Asal Unggah Sertifikat Digital Vaksin Covid-19 ke Medsos

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie menuturkan bahwa pihaknya terus mengevaluasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 secara massal yang telah dilakukan. Saat ini yang masih menjadi tantangan adalah untuk mendorong kabupaten dan kota di DIY untuk melakukan vaksinasi massal.

"Memang satu tantangan adalah kita akan mendorong kabupaten dan kota untuk melakukan massal juga seperti ini. Saya pikir rekan-rekan media sudah tahu, Kota Jogja sudah melakukan massal. Nah masih ada 4 kabupaten ini yang kita terus dorong melakukan vaksinasi massal," kata Pembajun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak